Uma, Basa Ikkon Mate di Ladang Ho.


Warga Dusun Lumban Silintong Julu, Desa Lumbantoruan Ina-ina, Kecamatan Pagaran, dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat wanita tua, Tio Siregar alias Oppung Maranata (57) yang tewas di tengah areal persawahan miliknya, Kamis (3/12).

Saat ditemukan, tubuh warga Dusun Sitapongan, Desa Lumban Ina-ina sudah membiru. Sebagian tubuhnya sudah tertutup oleh lumpur dan diketahui ada cangkul di samping  mayat tersebut.

Warga yang pertama kali melihat mayat Oppung Maranata adalah Nurma Manalu (55). Kebetulan, sawahnya tidak jauh dari letak sawah milik korban. Saat itu ia melihat , mayat dengan posisi terlungkup sekira pukul 09.00 WIB.

“Saat itu aku mau buang air kecil. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan penemuan sosok mayat dalam posisi terlungkup. Saya takut dan langsung berteriak memanggil Roma Sihombing.  Sebab, saat itu Roma sedang bercocok tanam di dekat ladang milik korban.

Kami pun langsung menghubungi warga lain supaya bersama-sama menyaksikan siapa mayat yang tertelungkup tersebut,” ujarnya. Setelah dibalikkan, ternyata mayat tersebut adalah Tio Siregar, pemilik sawah tersebut. Mereka kemudian menghubungi keluarga korban untuk memberitahukan kejadian tersebut.

Sementara itu, anak korban, Ria Sihombing mengaku saat mendengar orangtuanya tewas di lahan persawahan, langsung mendatangi TKP dan menangis histeris. “Uma (panggilan ibu di Siborongborong) , basa ikkon mate di ladang ho uma. Tadikkononmu ma hami uma (Ibu kenapa kamu harus meninggal di sawah. Kenapa.secepat ini engkau meninggalkan kami),” ujar Ria sambil berteriak lalu langsung pingsan karena melihat orangtuanya sudah tak bernyawa lagi.
Sementara beberapa warga juga mengatakan bahwa Oppung Maranata tinggal sendiri di rumah . Sebab suaminya berharga Sihombing sudah lebih dulu meninggal. Sementara anak-anaknya sudah merantau. Korban sering mengeluh kepada tetangga jika kepalanya sering pusing.
Terpisah, Kanit Serse Polsek Siborongborong Ipda JPL Sitorus yang ditemui di lokasi kepada NEW TAPANULI mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ada indikasi penganiayaan. Sebab di tubuh korban tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Diperkirakan, korban sudah meninggal sehari sebelum ditemukan di TKP.  “Keluarga korban bernama Edward Sihombing sudah meminta kepada kita untuk tidak dilakukan visum. Sebab, menurut mereka tidak ada yang curiga dalam kejadian tersebut,”  terangnya. (ma)

Sumber : METROSIANTAR.COM
LANGSUNG SHARE KE MEDSOS...