"Jadi kalau kemudian menawarkan mengobral kabinet ke partai-partai ya bagaimana, menjilat ludah sendiri. Kita lihat saja perkembangan jelang 20 Oktober (pelantikan Presiden dan Wakil Presiden) soal kabinet seperti apa," tutur Hanafi usai mengikuti gladi resik pelantikan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2014).
Hanafi mengingatkan soal prinsip tidak bagi-bagi kursi yang sering disampaikan oleh Jokowi. Namun, saat ditanya soal kemungkinan PAN masuk kabinet Jokowi-JK, Hanafi pun tak bisa memastikan partainya akan menolak.
Hanafi menegaskan, PAN akan setia berada di Koalisi Merah Putih. Demikianlah yang juga ditegaskan Ketum Hatta Rajasa. Lalu apakah PAN bergabung dalam paket pimpinan DPR bersama koalisi Jokowi-JK?
"Saya kira nggak ada. Itu arahan Ketum Pak Hatta tidak ada. Pak Amien Rais (Ketua Majelis Pertimbangan Partai) juga sama," jawab Hanafi.
Sementara soal ucapan selamat atas kemenangan Jokowi-JK di Pilpres 2014, Hanafi mengatakan sekedar komunkasi baisa. "Kalau itu jangan dimaknai politik. Itu sekedar berkomunikasi, etika. Itu saya kira lumrah-lumrah saja. Saya dulu pernah njago (maju sebagai kandidat) Pilkada kota, saya kalah, dan saya ucapkan selamat kepada yang menang," ujarnya.
(dnu/iqb)