Hanafi Rais: Kalau Jokowi Obral Kabinet, Jilat Ludah Sendiri

Hanafi Rais: Kalau Jokowi Obral Kabinet, Jilat Ludah Sendiri

- detikNews
Selasa, 30 Sep 2014 18:24 WIB
Foto: Hanafi Rais (dok.detikcom)
Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo masih membuka peluang PAN dan PPP bergabung dalam pemerintahan periode 2014-2019. Hal itu menuai respon dari politisi PAN yang juga putera Amien Rais, Hanafi Rais. Dia mengingatkan agar Jokowi-JK tak perlu mengobral kursi kabinet.

"Jadi kalau kemudian menawarkan mengobral kabinet ke partai-partai ya bagaimana, menjilat ludah sendiri. Kita lihat saja perkembangan jelang 20 Oktober (pelantikan Presiden dan Wakil Presiden) soal kabinet seperti apa," tutur Hanafi usai mengikuti gladi resik pelantikan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Hanafi mengingatkan soal prinsip tidak bagi-bagi kursi yang sering disampaikan oleh Jokowi. Namun, saat ditanya soal kemungkinan PAN masuk kabinet Jokowi-JK, Hanafi pun tak bisa memastikan partainya akan menolak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"‎Ya kita lihat saja, saya kira itu kembali ke siapa pemegang kata kunci terakhir, apakah itu Jokowi atau Megawati (Ketum PDIP) atau siapa di antara koalisi beliau-beliau itu. Karena menurut masyarakat, pemerintahan mereka tidak bagi-bagi kursi. Dan itu yang dipegang," tutur Hanafi.

‎Hanafi menegaskan, PAN akan setia berada di Koalisi Merah Putih. Demikianlah yang juga ditegaskan Ketum Hatta Rajasa. Lalu apakah PAN bergabung dalam paket pimpinan DPR bersama koalisi Jokowi-JK?

"Saya kira nggak ada. Itu arahan Ketum Pak Hatta tidak ada. Pak Amien Rais (Ketua Majelis Pertimbangan Partai) juga sama," jawab Hanafi.

Sementara soal ucapan selamat atas kemenangan Jokowi-JK di Pilpres 2014, Hanafi mengatakan sekedar komunkasi baisa. "Kalau itu jangan dimaknai politik. Itu sekedar berkomunikasi, etika. Itu saya kira lumrah-lumrah saja. Saya dulu pernah njago (maju sebagai kandidat) Pilkada kota, saya kalah, dan saya ucapkan selamat kepada yang menang," ujarnya.

(dnu/iqb)