Bahasan Sosiolinguistik dan Kajiannya

Bahasa dan Sastra - Sosiolinguistik merupakan salah satu cabang linguistik yang masuk dalam Linguistik terapan. Setiap bidang keilmuan tentu mempunyai kegunaan praktis. Begitu juga dengan sosiolinguistik adalah ilmu pengetahuan yang empiris karena berdasarkan pada kenyataan-kenyataan yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam linguistik umum (general  linguistic) kajian kebahasaan terbagi menjadi dua cabang, yaitu mikrolinguistik dan makrolinguistik. Mikrolinguistik meliputi kajian bahasa secara internal seperti struktur morfologi,  fonologisintaksis  dan semantik.  Sedangkan makrolinguistik meliputi psikolinguistik (gabungan   antara   psikologi   dan linguistik), sosiolinguistik (gabungan antara sosiologi dan linguistik), antropolinguistik (gabungan antara antropologi dan linguistik), dan neurolinguistik (gabungan antara neurologi dan linguistik).

Sosiolinguistik juga dikatakan sebagai ilmu teoritis karena kita mengumpulkan dan mengatur gejala-gejala sosial berdasarkan teori, membuat penafsiran yang sistematis, dan memformulasi gejala-gejala itu. Sosiolinguistik sebagai cabang linguistik memandang atau menempatkan kedudukan bahasa dalam hubungannya dengan pemakai bahasa di dalam masyarakat, karena dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, akan tetap sebagai masyarakat sosial. Oleh karena itu, segala sesuatu yang dilakukan manusia dalam bertutur akan selalu dipengaruhi oleh situasi dan kondisi di sekitarnya. Sosiolinguistik berupaya menjelaskan kemampuan manusia menggunakan aturan-aturan berbahasa secara tepat dalam situasi-situasi bervariasi.

Pengertian Sosiolinguistik

Pengertian Sosiolinguistik


Istilah sosiolinguistik ini muncul pada tahun 1952 dalam karya Haver C. Currie yang merupakan gabungan dari  kata sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah  kajian  yang  objektif  dan  ilmiah mengenai manusia dalam masyarakat dan mengenai lembaga-lembaga serta proses sosial yang terjadi dalam masyarakat. Sosiolinguistik ialah studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota masyarakat. Sosiolinguistik mempelajari dan membahas aspek-aspek kemasyarakatan bahasa, khususnya perbedaan-perbedaan (variasi) yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan (sosial).

Sosiolinguistik merupakan gabungan antara sosiologi dan disiplin linguistik. Keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat namun berbeda kajiannya. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, dan mengenai lembaga-lembaga sosial dan segala masalah sosial dalam satu masyarakat, akan diketahui cara-cara  manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya, masing-masing dalam masyarakat. Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Sosiolinguistik adalah bagian linguistik yang berhubung kaitan dengan bahasa, fenomena bahasa dan budaya. Bidang ini juga mengkaji fenomena masyarakat dan berhubung kaitan dengan bidang sain sosial seperti Antropologi seperti sistem kerabat. Antropologi bisa juga melibatkan geografi dan sosiologi serta psikologi sosial

Pengertian Sosiolinguistik menurut beberapa ahli yaitu:
1. Sosiolinguistik adalah ilmu tata bahasa yang digunakan di dalam interaksi sosial; cabang  linguistik tentang hubungan dan saling pengaruh antara perilaku bahasa dan perilaku sosial (KBBI, 2008 :1332).
2. Sosiolinguistik adalah bidang ilmu antar disiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat (Chaer, 2004:2).
3. Menurut sejumlah ahli (Wardaugh, 1986, Holmes, 1995) sosiolinguistik adalah  cabang  ilmu  bahasa yang berusaha menerangkan korelasi antar perwujudan struktur atau elemen bahasa dengan faktor–faktor sosiokultural pertuturannya. (Dalam Wijana, 2010: 11).
4. Kridalaksana mengatakan :”Sosiolinguistik yaitu cabang linguistik yang berusaha untuk menjelaskan ciri-ciri variasi bahasa dan menetapkan korelasi ciri-ciri variasi bahasa tersebut dengan ciri-ciri sosial (dalam Pateda, 1987: 2).

Masalah utama yang dibahas atau dikaji dalam sosiolinguistik, antara lain :
  • Mengkaji bahasa dalam konteks sosial dan kebudayaan
  • Menghubungkan faktor-faktor kebahasaan, ciri-ciri, dan ragam bahasa dengan situasi serta faktor-faktor sosial dan budaya
  • Mengkaji fungsi-fungsi sosial dan penggunaan bahasa dalam masyarakat

Sedangkan topik-topik yang dibahas atau dikaji dalam sosiolinguistik, diantaranya :
  • Bahasa, dialek, idiolek, dan ragam bahasa
  • Repertoar Bahasa
  • Masyarakat Bahasa
  • Kedwibahasaan dan kegandabahasaan
  • Fungsi kemasyarakatan bahasa dan profil sosiolinguistik 

Secara umum sosiolinguistik membahas hubungan bahasa dengan penutur bahasa sebagai anggota masyarakat. Hal ini mengaitkan fungsi bahasa secara umum yaitu sebagai alat komunikasi. Sosiolinguistik lazim didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari ciri dan pelbagai variasi bahasa serta hubungan diantara para bahasawan dengan ciri fungsi variasi bahasa itu di dalam suatu masyarakat bahasa (Kridalaksana, 1978:94). Fishman (1972) dalam Chaer dan Agustina (2004:3) mengemukakan bahwa sosiolinguistik adalah kajian tentang ciri khas variasi bahasa, fungsi variasi bahasa, dan pengunaan bahasa karena ketiga unsur ini berinteraksi dalam dan saling mengubah satu sama lain dalam satu masyarakat tutur, identitas sosial dari penutur, lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi serta tingkatan variasi dan ragam linguistik.

Berdasarkan teori Platt dalam (Siregar dkk 1998:54) berpendapat bahwa dimensi identitas sosial merupakan faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa di dalam masyarakat yang multilingual, dimensi ini mencakup kesukaran, umur, jenis kelamin, tingkat dan sarana pendidikan dan latar sosial ekonomi. Sedangkan Nababan (1994:2) mengatakan bahwa pengkajian-pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan disebut sosiolinguistik. Sosiolinguistik memfokuskan penelitian pada variasi ujaran dan mengkajinya dalam suatu konteks sosial.

Sosiolinguistik meneliti korelasi antara faktor- faktor sosial itu dengan variasi bahasa. Berdasarkan pengertian menurut para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang erat kaitannya dengan sosiologi, hubungan antara bahasa dengan faktor- faktor sosial di dalam suatu masyarakat tutur serta mengkaji tentang ragam dan variasi bahasa.

Ada tujuh dimensi yang merupakan penelitian sosiolinguistik yaitu :
(1) identitas sosial dari penutur,
(2) identitas sosial dari pendengar yang terlibat dalam proses komunikasi,
(3) lingkungan sosi al tempat peristiwa tutur terjadi
(4) analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial ,
(5) penilaia n sosial yang berbeda oleh penutur akan perilaku bent uk-bentuk ujaran,
(6) tingkatan variasi dan ragam linguistik,
(7) penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik. (Chaer, 2004:5).

Kajian sosiolinguistik bertumpu pada tempat, topik,situasi yang layak dan tidak layak dan memberi kesan sesuai dan tidak sesuai berdasarkan tuntutan penggunaan bahasa dalam domain-domain yang berlainan. Greenfield menetapkan lima domain dalam situasi yang telah dijumpainya secara umum antara lain keluarga, persahabatan, pendidikan dan pekerjaan. Dia menentukan satu situasi yang sama pada setiap domain.

Ada dua hal yang dijadikan fokus studi dari sosiolinguistik, yakni bahasa dan dimensi kemasyarakatan. Menurut pandangan sosiolinguistik mekanisme perubahan bahasa dapat dipahami dengan mempelajari dorongan-dorongan sosial yang memacu penggunaan bentuk-bentuk yang bervariasi di tengah lingkungan yang beranekaragam (Ohoiwutun 2002: 09).

Sejarah Sosiolinguistik

Panini (500 SM) diyakini oleh banyak linguis sebagai pelopor pengkaji sosiolinguistik. Dalam karyanya yang berjudul Astadhayayi—satu buku yang berisi tentang stilistika bahasa—pengkajian sosiolinguistik mulai mendapat perhatian. Baru beberapa abad kemudian, tepatnya pada abad 19, Schuchardt, Hasseling, dan Van Name (1869-1897) untuk pertama kalinya memulai kajian tentang dialek bahasa pedalaman Eropa dan kontak bahasa yang menghasilkan bahasa campuran.

Perkembangan kajian sosiolinguistik semakin menemukan titik cerah setelah de Saussure (1857-1913) berpendapat bahwa bahasa adalah sebuah fakta sosial yang terdapat dalam masyarakat. Dalam hal ini, terdapat dua istilah yang masih populer hingga saat ini: langue dan parole. Tak lama berselang, langkah de Saussure ini ditindaklanjuti oleh beberapa sarjana bahasa Amerika Serikat, seperti Franz Boas, Edward Sapir, dan Leonard Bloomfield yang melakukan beberapa kajian bahasa, budaya, dan kognisi. Istilah sosiolinguistik digunakan pertama sekali oleh Harver Currie pada tahun 1952. Tokoh ini sebelumnya melihat kajian linguistik tidak memiliki perhatian terhadap realitas sosial. Setahun berikutnya, Weinreich (1953) menulis Language in Contact, yang diikuti dengan kemunculan karya-karya besar lain dalam bidang ini sehingga mulai saat itu sosiolinguistik menjadi ilmu yang mantap dan menarik perhatian banyak orang.

Untuk melanjutkan ke linguistik lainnya, anda bisa bisa membaca Linguistik Sinkronik dan Diakronik.

Nah, demikian tentang Ilmu Sosiolinguistik. Kajian mengenai sikap bahasa dalam ilmu sosiolinguistik merupakan suatu hal yang penting untuk dipelajari. Sikap bahasa dalam sosiolinguistik akan mengantarkan kita pada pilihan bahasa seseorang. Sikap bahasa setiap individu itu tentunya akan berbeda-beda. Bahasa ibu, sebagai bahasa pertama seorang individu mungkin akan mengalami pergeseran fungsi dalam komunikasi seorang individu. Ini semua bergantung pada sikap bahasa seseorang. Apakah sikap bahasanya positif terhadap bahasa ibunya, ataukah bersifat negative terhadap bahasa ibunya.

Daftar Pustaka :
  • Abdul Chaer, Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  • Harimurti Kridalaksana. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
  • Mansoer, Pateda. 1990. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa.
  • Nababan, P.W.J. 1986. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Gramedia.
  • Suwito. 1983. Pengantar Awal Sosiolinguistik Teori dan Problema. Surakarta: Henari Offset Solo.
  • Wijana, Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2010. Analisis Wacana Pragmatik. Surakarta: Yuma Pustaka.
.

0 komentar:

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.