Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron Wahid Kesal Masih Ada yang Jegal Ahok Pakai Isu SARA

Kompas.com - 30/08/2016, 18:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama, Nusron Wahid, kesal jika ada yang memainkan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagai alat penjegal Basuki (Ahok) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 yang akan datang.

"Orang boleh bilang dia (Ahok) enggak becus kerja dan sebagainya. Satu hal yang enggak boleh diserang, SARA. Saya emosi banget kalau soal isu ini," ujar Nusron saat ditemui di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (30/8/2016).

Sebab, menurut Nusron, Tuhan telah menetapkan Indonesia dengan berbagai keragaman. Baik suku bangsa, agama, etnis hingga golongan.

Hakikat Indonesia, Nusron melanjutkan, adalah terdiri dari banyak perbedaan. Oleh sebab itu, masih maraknya kelompok tertentu yang menggunakan isu SARA sebagai alat penjegal seseorang dalam dunia politik menandakan bahwa Indonesia belum tuntas soal Indonesia yang sebenarnya.

Nusron menyebut, salah satu serangan terhadap Ahok yang baru-baru ini terjadi di media sosial YouTube. Salah seorang mantan tokoh reformasi menjelek-jelekkan etnis tertentu yang berkaitan dengan Ahok.

"Ini yang enggak boleh. Karena itu, kita sedang diuji keindonesiaan kita lewat Ahok. Juga lewat Papua dan daerah-daerah lain yang mengalami konflik SARA," ujar Nusron.

"Ketika di Indonesia, kita harus siap bahwa di Indonesia ada perbedaan. Ada A, ada B, ada C yang sama-sama Indonesia. Menjustifikasi A, B dan C itu sama dengan tidak mengakui Indonesia," kata dia.

Kompas TV Peluang Koalisi Kekeluargaan Kalahkan Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com