Share

Dosen Tidak Boleh Dikekang Absensi

Selasa 25 Agustus 2015 11:09 WIB
https: img.okezone.com content 2015 08 25 65 1201989 dosen-tidak-boleh-dikekang-absensi-MEoUFvVbBZ.jpg Munas ke-I dan seminar Forum Dosen Indonesia (FDI) di ISBI Bandung. (Foto: Pikiran Rakyat)

BANDUNG - Dosen harus independen, merdeka, dan tidak boleh dikekang. Dosen juga harus dan mampu membuat keputusan-keputusan. Dosen itu bukan pegawai tapi pelaku pendidikan yang mampu menghasilkan berbagai macam inovasi. Jika kampus tidak dapat menjadi tempat bagi dosen untuk melaksanakan itu semua, maka itu bukan kampus namanya. Tetapi kantor atau perusahaan.

Mantan Dirjen Dikti Satrio Soemantri Brojonegoro menyampaikan itu pada Munas ke-I dan Seminar Forum Dosen Indonesia (FDI), di Gedung Sundan Ambu Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Jalan Buah Batu, belum lama ini. Acara yang dibuka oleh Rektor ISBI Bandung Een Herdiani ini dihadiri pula oleh Rektor UPI Bandung, Furqon dan seluruh anggota FDI.

Dikatakan Satrio, kampus merupakan lembaga yang unik yang di dalamnya terdapat berbagai potensi, mulai dari potensi akademik, potensi profit, potensi nonprofit, dan lain-lain. Dosen sebagai profesi penggerak kampus tidak hanya mengajar tetapi juga meneliti, membimbing ke lapangan, memberikan pengabdian kepada masyarakat, dan berkiprah untuk kemajuan pendidikan. Oleh karena itu, di kampus tidak perlu ada absensi.

"Kalau dosen hanya mengejar agar absensi komplet setiap hari kerja, itu bukan dosen tapi karyawan. Padahal kampus bukan perusahaan, kantor, ataupun sekolah," tegasnya.

Sebagai lembaga yang unik, lanjut Satrio, kampus tidak boleh kaku. Kampus tidak boleh diatur. Kalaupun ada aturan, aturan dan SOP kampus tidak boleh seragam. Ketika kampus banyak diatur bahkan aturannya diseragamkan, maka hal itu sangat mengingkari undang-undang keberadaan kampus itu sendiri sebagai lembaga yang paling "ruwet" dengan banyak aturan dan memiliki potensi yang berbeda.

"Jadi, ibarat buah-buahan, ada durian, nenas, dan apel. Tidak mungkin kita membandingkan buah-buahan tersebut karena memang satu sama lain berbeda. Yang harus kita lakukan adalah bagaimana menghasilkan durian, nenas, atau apel yang paling baik," imbuhnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini