DBD Serang Papua, Satu Orang Meninggal

Rabu, 10 Februari 2016 | 14:31 WIB
RI
B
Penulis: Robert Isidorus | Editor: B1
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg Aloysius Giyai.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg Aloysius Giyai. (Suara Pembaruan/Robert Isodorus)

Jayapura-Sebanyak 29 kabupaten dan kota di Provinsi Papua yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya demam berdarah. Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Papua delapan kabupaten dan kota yang selalu menyumbangkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) atau endemis dan dua hingga tiga kabupaten dan kota yang tidak selalu ada kasus (sporadis).

Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg Aloysius Giyai kepada waratawan di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Rabu (10/2).

"Nah per Januari 2016 sampai dengan minggu keenam kalender epidemiologi terlapor secara tertulis maupun per telepon atau SMS terdapat 47 kasus dan satu meninggal dunia," ujarnya.

Giyai merincikan, dari 47 kasus DBD tersebut, di antaranya dari bulan Januari sebanyak 37 kasus dan bulan Februari 10 kasus dari empat kabupaten. "Kota Jayapura terdapat 20 kasus, Kabupaten Jayapura 1 kasus, Kabupaten Keerom 8 kasus, Kabupaten Sarmi ada 3 kasus, dan Kabupaten Timika juga 3 kasus," ujarnya.

Dari empat kabupaten tersebut, kata Aloysius, baru Kabupaten Mappi yang telah ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan dikeluarkannya surat pemberitahuan KLB dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mappi dan surat keputusan Bupati Mappi yang menetapkan status KLB DBD 2016.

"Jika dilihat dari data Kabupaten Mappi sudah pernah ada kasus di bulan Desember 2012, tetapi belum ada penetapan status KLB, dan kasus mulai meningkat di tahun 2015 pada bulan November ada tiga kasus dan Desember 10 kasus hingga bulan Februari terdapat 36 tersangka DBD di mana 12 positif DBD dan 24 demam dengue dengan gejalan yang sama dengan DBD," katanya.

Disinggung kenapa Kota Jayapura tidak ditetapkan sebagai KLB? Giayai mengatakan bahwa Kota Jayapura belum bisa ditetapkan sebagai KLB karena di Kota Jayapura selalu menyumbangkan kasus Demam Berdarah Degue (DBD) atau endemis.

"Jadi kalau yang KLB itu adalah suatu wilayah yang tidak pernah tejadi namun saat kejadian langsung meningkat jumlah pasiennya. Sedangkan di Kota Jayapura setiap tahunnya pasti ada kasus DBD," ujarnya.

Sekertaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Silwanus Sumule mengatakan langkah-langkah yang diambil oleh pihanya terkait kasus DBD di Papua adalah dengan cara mensosialisasikan cara penanganan kasus, baik yang telah ditegakkan diagnosisnya maupun tersangka sesuai protap tata laksana kasus. "Mendukung logistik penanggulangan DBD berupa menambah mesin fogging, mendistribusikan Cinoff dan abate," ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA LAINNYA

Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon

B-FILES


Mudik Lebaran 2024: Fenomena Migrasi, Kesiapan Infrastruktur, dan Perputaran Uang

Opini Text

Anak Blasteran

Anak Blasteran

Paschasius HOSTI Prasetyadji