Sensasi Bercengkrama dengan Alam di Herman Lantang Camp, Bogor
Senin, 18 Apr 2016 10:16 WIB
Rudi Recht Rachmat
Jakarta - Bagi para pecinta alam nama Herman Lantang sudah tidak asing lagi. Di Bogor, traveler bisa bercengkrama lebih dekat dengan alam saat kemping di Herman Lantang Camp.Bila traveler hendak berwisata yang tak terlalu jauh dari kota Jakarta, Curug Nangka di kaki Gunung Salak Endah, Ciapus, Bogor, tentunya bisa menjadi salah satu alternatif destinasi tujuan. Curug ini tidak hanya menjadi destinasi favorit bagi warga lokal, melainkan juga banyak disambangi oleh warga Jakarta, Bandung, Sukabumi serta kota-kota di Jawa Barat dan Banten.Selain Curug Nangka, juga terdapat 2 curug lainnya yakni Curug Daun dan Curug Kaung dengan ketinggian antara 20 – 30 meter. Debit air yang jatuh di ketiga curug itu amatlah deras dan pasti akan memanjakan mata.Kita dapat mandi dan berbasah-basah ria di curug, serta bermain air di alirannya. Yang penting, kehati-hatian harus tetap terjaga, mengingat licinnya bebatuan di curug dan kontur medan yang berundak-undak. Karena terletak di kaki gunung, pastilah udaranya sangat sejuk, ini membuat kita akan betah berlama-lama menikmati keeksotisan serta kesunyian panoramanya. Hanya suara air jatuh yang menyapa telinga. Jika ingin lebih lama lagi, maka kitapun dapat bermalam dengan mendirikan kemah di tanah lapang di sekitaran curug.Tentunya akan memberikan nuansa yang berbeda dengan menghabiskan malam di areal curug di tengah hutan pinus di kaki Gunung Salak yang rimbun dan tenang. Apalagi tidak jarang kita juga akan menjumpai kera-kera ramah yang berkeliaran, yang seolah-olah mengajak kita bercanda.Namun apabila kita tidak membawa tenda, tidak perlu khawatir. Karena di sekitaran destinasi wisata unggulan di kabupaten Bogor ini terdapat Herman Lantang Camp (HLC), di mana kita dapat glamping (berkemah di tenda dengan fasilitas layaknya hotel) di sini. Jadi kita tetap bisa tidur dengan nyenyak di kasur lengkap dengan bantalnya, juga ketersediaan aliran listrik.Mendengar nama Herman Lantang atau lengkapnya adalah Herman Onesimus Lantang, bagi kita para pecinta alam pasti tidak asing, karena yang bersangkutan adalah seorang legend di dunia penggiat alam dan pendakian gunung, yang juga sesepuh dari Mahasiswa Pecinta Alam – Universitas Indonesia (Mapala –UI).Di pangkuannya almarhum Soe Hok Gie menghembuskan napas terakhirnya di puncak Mahameru, Gunung Semeru, Jawa Tiimur pada tahun 1969. Ketika kedua mantan aktivis mahasiswa yang bersahabat semenjak keduanya sama-sama duduk di bangku perkuliahan Fakultas Sastra UI ini melakukan pendakian gunung tertinggi di Jawa itu.Peristiwa ini pada akhirnya menjadi bagian cerita dan antiklimaks dari film berjudul ‘Gie’ yang diedarkan pada tahun 2005. Di hari tuanya kinilah, pensiunan dari perusahaan minyak asing inilah yang mengelola HLC bersama Joyce Moningka, isteri tercintanya. Selain juga kerap diundang untuk menjadi narasumber dalam acara-acara kepecintaalaman.Di sini kita tidak cukup merasakan sensasi bermalam di tenda, namun juga bisa melakukan trekking di hutan yang padat dan hijau di arealnya seluas 2 hektar serta mendapatkan pepohonan langka yang ditanam dan dibawa oleh pria kelahiran Tomohon, Sulawesi Utara ini dari berbagai daerah di seluruh Indonesia tatkala menjelajahi gunung-gunung pada usia mudanya.Bukan itu saja, kita juga dapat melihat-lihat beraneka macam spesies pohon Lidah Mertua yang dikoleksinya. Di sini juga terdapat budidaya pohon Stevia, yakni sejenis pohon bahan pemanis pengganti gula, namun konon nol kalori.Untuk itu kita dapat mencoba secangkir teh hangat yang terbuat dari dedaunan Stevia dan tidak memerlukan gula lagi untuk memaniskannya. Tentunya ini aman bagi mereka penderita diabetes, dan memberikan pengalaman baru bagi kita.Sepertinya tidak dapat dipungkiri kalau antara ketiga curug beserta Herman Lantang Camp merupakan bagian yang tak terpisahkan untuk dinikmati bersama keluarga maupun teman guna merasakan sejuk dan rimbunnya hutan pegunungan.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Turis Indonesia Viral, Diduga Rusak Bunga Sakura di Jepang
Banyak Pungli di Masjid Al Jabbar, Pj Gubernur: Momentum Berantas Pungli
Viral, Warga 62 Diduga Rusak Bunga Sakura di Jepang