Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Doa Ibu Ibarat Malam Lailatul Qodar

26 Juni 2016   11:03 Diperbarui: 26 Juni 2016   11:06 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebuah hadis menarik tentang orangtua, secara khusus Rosululullah SAW dalam sebuah ceramah Ramadhan mengatakan “celaka sekali bagi orangtua yang sudah lansia, atau salah satunya, tetapi menyebabkan seseorang masuk surga (HR Al-Hakim). Rosulullah SAW mengingatkan surga (kebahagiaan) itu tidak akan diperoleh, kecuali harus membahagiakan kedua orangtua.

Kecintaan dan kasih sayang orangtua terhadap putra-putrinya begitu mulia dan tak terhingga, tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Sedangkan kasih sayang seorang anak kadang terhadap ibunya sangat terbatas. Ketika seorang anak sudah menikah, bahkan masih tunangan, kadang justru lebih memilih memperhatikan pasanganya. Seringkali, seorang anak laki-laki yang jauh dari ibunya, kadang jarang ngabari kondisisinya. Padahal seorang ibu sertiap hari memikirkan putranya. Apa beratnya sih, hanya sekedar ngabari leewat telpon, atau sms. Wong ngabari saja ogah, apalagi memberikan duitnya untuk Ibunya.

Seorang ibu rela memberikan segalanya demi putra-putrinya. Seorang Ibu harus rela menahan lapar, yang penting putranya kenyang. Seorang ibu rela, tidak membeli baju baru, yang terpenting putra-putrinya bahagia karena bisa memakai busana untuk menyambut hari raya. Ketika bulan puasa tiba, seorang Ibu menyiapkan berbuka puasa setiap harinya, untuk putra- putrinya. Skuemua dilakukan dengan senang hati, penih cinta dan tidak pernah berkeluh kesah, walaupun kondisnya kadang tidak enak badan. Begitulah seorang ibu, jiwa raganya dikorbankan demik kebahagiaan putra-putrinya. Itulah seorang Ibu.

Ketika bulan puasa, khususnya memasuki 10 terahir bulan suci Ramadhan. Dimana pada malam-malam sepuluh terahir itu diyakini sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan (Lailatul Qodar). Ibadah sunnah nilainya seperti wajib, dan kebaikan (ibadah) yang dilakukan pada malam lailatul Qodar itu nilainya seperti 88 tahun lamanya. Maka, yang paling mulia adalah meminta doa kedua orangtua, dan juga meberikan yang terbaik kepada keduanya.

Jangan sampai menyibukkan dirinya dengan banyak tarawih berpindah-pindah dari masjid-kemasjid, memberikan santunan terhadap anak-anak yatim, bahkan sibuk dengan pekerjaan. Sehingga kadang lupa bahwa seorang Ibu itu harus disapa, harus ditelpon, juga harus mendapapatkan perhatian khusus sebagaimana seorang Ibu memperhatikan putranya ketika menjelang hari raya. Doa Ibu itu bisa mengucang penduduk langit. Apalagi, doa itu dipanjatkan ketika malam-malam Lailatul Qodar.

Seorang anak yang baik itu pasti akan memberikan yang terbaik untuk kedua orangtuanya. Anak yang baik itu, tidak akan membeli dan memakai sarung terbaik, seperti; BHS, sementara sang ayah memakai sarung biasa-biasa, seperti; Atlas. Sudah seharusnya, seorang anak itu memulyakan dan meninggikan derajat kedua orangtuanya. Sang Ayah sudah mati-matian memberikan yang terbaik untuk anaknya semasa kecilnya. Ketika bulan suci Ramadha, seorang anak harus bisa membuat ayahandanya tersenyum bangga dengan putra-putrinya, bukan justru membebani kedua orangtuanya.

Seorang anak jangan membeli baju yang paling bagus, sementara seorang Ibu hanya memakai baju murahan. Berikan yang terbaik untuk seorang ibu dan ayahanda. Ingatlah, setiap gerakan tangan seorang Ibu menjadi nilai doa bagi putra-putrinya. Tidak satupun yang keluar dari lisan seorang Ibu, kecuali menjadi doa bagi putra-putrinya. Jika Ibu ridho, maka Allah-pun ridho. Ketika Allah ridho, maka Allah SWT akan memudahkan kesulitan yang hadapi putra-putrinya, dan akan dimudahkan urusan rejekinya.

Jangan sibuk mencari dan menunggu Lailatul Qodar, karena doa seorang ibu terhadap anaknya akan nilainya lebih baik dari dunia dan isinya. Ridho seorang Ibu ibarat seperti lailatul qodar yang akan memberikan efek positif terhadap setiap langkah putra-putrinya menuju kebahagiaan yang sesungguhnya. Sejau mana seorang anak membahagiakan ibunya, sejauh itu pula Allah membahagiakan dirinya. Raihlah malam-malam penuh berkah dengan meminta seorang ibu secara khusus mendoakan, agar nilanya berlipat-lipat hingga tidak bisa menghitungnnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun