Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Sri Mulyani "Dikepung" Para Konglomerat

Kompas.com - 29/09/2016, 06:08 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menyukseskan hajatan besar, yakni program pengampunan pajak atau tax amnesty.

Tak hanya sebatas imbauan, pemerintah juga mengundang orang-orang superkaya Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam program tersebut. Salah satunya dengan mengajak mereka makan malam di Istana Negara.

Dari foto yang dirilis oleh Kantor Sekretarian Kepresidenan, tampak Menteri Keuangan Sri Mulyani dikelilingi oleh para pengusaha besar di Indonesia di sela-sela makan malam antara Presiden Joko Widodo dengan para pengusaha tersebut, Kamis malam (22/9/2016).

Siapa sajakah para pengusaha yang mengelilingi Sri Mulyani sebagaimana yang terlihat pada foto di atas?

Robert Budi Hartono (paling kiri, pemilik Grup Djarum)

Hingga saat ini, Budi Hartono masih berada di posisi puncak sebagai orang terkaya di Indonesia. Ta hanya industri rokok, Budi Hartono juga memiliki bisnis di berbagai sektor seperti keuangan (Bank Central Asia/BCA), manufaktur (Polytron) hingga properti (Grand Indonesia Kempinski dan jaringan Hotel Padma). Mengutip Forbes, total kekayaan Budi Hartono mencapai sekitar 15 miliar dollar AS atau sekitar Rp 195 triliun.

Chandra Lie (duduk, kedua dari kiri, pemilik Sriwijaya Air)

Chandra Lie merupakan pengusaha yang menggeluti industri penerbangan. Dia mulai memasuki bisnis aviasi dari bawah, saat dipercaya salah satu koleganya untuk mengelola sebuah pesawat. Setelahnya, dia memberanikan diri untuk menjalankan bisnis penerbangan dan saat ini berbagai rute telah dilayani oleh Sriwijaya Air. Mengutip Forbes, kekayaan Chandra Lie mencapai 325 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,2 triliun.

Franky Widjaja (duduk, ketiga dari kiri, Grup Sinarmas)

Merupakan generasi kedua dari pendiri Grup Sinarmas. Saat ini dia menjadi CEO perusahaan tersebut, yang memiliki protofolio bisnis di berbagai bidang. Mulai dari properti, perkebunan, perbankan, kertas, hingga telekomunikasi. Total kekayaan keluarga pengusaha ini mencapai sekitar 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 130 triliun.

Tahir (berdiri, berbatik biru, pemilik Grup Mayapada)

Selain filantropis, Tahir merupakan pengusaha yang memiliki Grup Mayapada. Dia memulai bisnis sebagai pedagang. Berkat keuletannya, usaha yang dijalankannya berkembang hingga merambah berbagai sektor seperti keuangan, properti, rumah sakit, hingga media. Mengutip Forbes, kekayaan Tahir ditaksir mencapai 2,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 28,6 triliun.

Murdaya Poo (berdiri, berbatik biru tua, Grup Central Cipta Murdaya)

Pengusaha sekaligus politisi. Melalui perusahaannya, dia menjalankan bisnis di berbagai sektor seperti halnya PT Jakarta International Expo yang bergerak di bidang pameran. Kemudian sektor perkebunan melalui PT Hardaya Inti Plantation. Sebelumnya, perusahaannya pernah menjadi supplier perusahaan sepatu AS, Nike melalui PT Hardaya Aneka Shoe Industry (HASI) sebelum akhirnya berhenti. Total kekayaannya ditaksir mencapai 2,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 27 triliun.

Peter Sondakh (duduk, membawa map biru, pemilik Grup Rajawali)

Melalui Rajawali Corpora, Peter Sondakh memiliki bisnis di berbagai sektor, mulai dari properti, perkebunan, hingga media. Sebelumnya, dia juga pernah tercatat sebagai pemegang saham di PT Semen Gresik Tbk, PT Excelcommindo (XL) serta stasiun televisi RCTI. Saat ini aset-aset tersebut telah berpindah kepemilikan ke pihak lain. Ditaksir, kekayaan Peter Sondakh mencapai 1,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 25 triliun.

Anton Setiawan (berdiri, berbatik kuning, Tunas Group)

Anton Setiawan merupakan pendiri dari Tunas Group, perusahaan yang bergerak di bidang penjualan otomotif. Mengutip situs resmi Tunas Group, perusahaan ini menjadi diler resmi Toyota, BMW, Daihatsu, Peugeot, Honda Motor dan Isuzu. Selain itu, Tunas juga menyediakan penyewaan kendaraan serta pembiayaan pembelian kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com