Selasa, 14 Mei 2024

Efek Jokowi, Rupiah Mulai Menguat

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus menguat pada awal perdagangan Selasa (21/10/2014).

Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Teller sebuah bank di Jakarta Selatan menghitung rupiah di atas uang dolar Amerika Serikat 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus menguat pada awal perdagangan Selasa (21/10/2014). Euforia politik, khususnya komposisi kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla, diharapkan menopang pertahanan rupiah dalam jangka pendek.

Seperti dikutip dari data Bloomberg, di pasar spot pagi ini rupiah dibuka menguat ke posisi 12.004 dibanding penutupan kemari pada 12.032. Bahkan sesaat sesudah dibuka mata uang garuda ini melejit hingga menyentuh kisaran Rp 11.974 per per dollar AS, bahkan mata uang dibanding penutupan kemarin 12.032 11.9974 pukul 05.02

Langkah Bank Sentral Uni Eropa (ECB) yang akhirnya mengeksekusi program pembelian obligasinya semalam berhasil mendorong penguatan euro walaupun hanya tipis. Imbal hasil Bund yang turun lagi-lagi mendorong turunnya imbal hasil US Treasury.

Hari ini ditunggu data PDB China triwulan ketiga tahun ini yang diperkirakan melambat menjadi 7,2 persen secara tahunan. Sementara lemahnya dollar AS di pasar global bisa menghadirkan penguatan mata uang di Asia,

Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, buruknya angka PDB China bisa memicu penguatan dollar AS hari ini. Rupiah menguat tajam mengungguli penguatan mata uang Asia lainnya hingga kemarin sore. Tidak dapat dipungkiri situasi global masih mendukung sentimen penguatan rupiah tetapi momen inagurasi Jokowilah yang membuat rupiah memimpin penguatan.

Akan tetapi terlihat euforia yang tidak akan bertahan lama sebagaimana terlihat IHSG yang menguat lebih dari 1 persen di pembukaan, akhirnya hanya menguat 0,23 persen di penutupan. Pengumuman Kabinet Kerja Jokowi masih ditunggu oleh investor.

"Sisa euforia dari situasi domestik serta melemahnya dollar AS bisa mendorong penguatan rupiah hari ini tetapi buruknya PDB China bisa menghadirkan tekanan pelemahan terhadap seluruh mata uang di Asia," tulis Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya pagi ini.(Robertus Benny Dwi Koestanto)

Sumber: Kompas.com
Tags
Rupiah
BERITATERKAIT
  • AA
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2024 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
    About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan