Nuh menuturkan program tersebut dipersiapkan untuk tahun 2014. Nantinya akan berlanjut pada tahun-tahun selanjutnya. Meskipun sudah ada pergantian pemerintahan dan presiden.
"Dana beasiswa pendidikan Indonesia untuk tahun 2014, yang tadi sudah kita rumuskan, nanti ada dua kelompok beasiswa dari dana pendidikan itu. Namanya Presidential Scholarship sama Goverment Scholarship," ujarnya saat meninggalkan Gedung Djuanda, Kemenkeu, Senin (30/12/2013).
"Itu untuk anak-anak yang masuk 50 perguruan tinggi terbaik di dunia, jadi mereka yang mereka diterima, itu mendapat Presidential Scholarship. Kalau yang lain ya biasa aja," ujarnya.
Anggaran yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 16,6 triliun untuk program tersebut. Sementara itu, untuk calon penerima beasiswa, menurut Nuh tidak dibatasi. Tujuannya agar semangat untuk sekolah semakin tinggi.
"Total yang kita punya Rp 16,6 triliun," kata Nuh.
Mekanisme untuk penerima beasiswa akan dibuat sesederhana mungkin. Diupayakan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dari pelosok negeri.
"Itu nanti bisa dimasukan ke dalam web. Ini siapa saja nanti yang jadi presidennya, pakai nama itu, sama goverment scholarship juga sama," terangnya.
(mkl/dru)