Cerita tersebut diungkapkan paman Taufan, Iwan Setiawan (44), kepada detikcom di rumah duka, Jalan Kebon Gedang No.23, RT 9 RW 2, Kelurahan Kebon Gedang, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Senin siang (5/10/2015).
Menurut Iwan, pada Sabtu (3/10) lalu, Taufan bersiap-siap berangkat ke Telkom University. Gelaran IOXC 2015 berlangsung di kampus tersebut selama tiga hari atau 2-4 Oktober.
Yang dimaksud Iwan soal Thailand adalah kemungkinan Taufan digembleng rider kelas dunia asal Thailand. Hal itu diungkapkan pembina BMX Bandung Asep Tubagus Trisnadi, Minggu (4/10) kemarin. "Mereka minta Taufan ke Thailand, karena fasilitas di sana sudah bagus, tidak seperti ini. Mereka lihat potensi yang ada pada diri Taufan," terang Apep.
Baca: Begini Video Aksi Ekstrem Taufan Munggaran Saat Menunggangi BMX
Iwan menilai keponakannya memang ambisius untuk serius menekuni olahraga ekstrem ketangkasan bersepeda. Terlebih Taufan merupakan salah satu rider pro BMX yang sudah teruji kemahirannya.
"Sebelum pergi lomba, Taufan mengobrol ingin menjadi rider pro dunia. Impiannya begitu," kata Iwan.
Namun rupanya, ungkapan dari mulut siswa SMK Merdeka Bandung tersebut tinggal kenangan. Taufan meninggal setelah terjatuh saat berakrobat di arena lomba IOXC 2015. Tim medis sempat membawa Taufan ke RS Muhammadiyah Bandung.
"Taufan itu orangnya supel. Dia juga memiliki semangat tinggi meniti karier sebagai rider pro BMX," ujar Iwan. (bbn/try)