Kuda-Kuda Aluminium Penyebab Atap SDN 20 Cipinang Ambruk
Rabu, 6 Juni 2012 | 19:27 WIB
Dugaan awal atap sekolah ambruk karena ketidakseimbangan daya dukungan konstruksi baja ringan dengan beban genteng.
Kasus robohnya atap delapan ruang di SDN 20 Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur dilimpahkan ke pihak kepolisian. Polisi akan melakukan penyelidikan selama dua hari untuk mengetahui penyebab pasti robohnya atap dan pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa itu.
“Polisi sudah turun tangan untuk menyelidiki kasus tersebut. Polres dan Polsek sedang melakukan penyelidikan. Gedung tersebut sudah diberikan garis polisi sebagai tanda tidak boleh yang masuk selama penyelidikan masih berlangsung,” kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto di Balaikota DKI, Jakarta, Rabu (6/6).
Disdik DKI, lanjutnya, memberikan dukungan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Karena itu, dia menginstruksikan seluruh pihak yang diminta keterangan oleh polisi harus hadir dengan memberikan data dan informasi yang jelas, benar dan akurat. Sehingga penyebab kasus ini dapat diketahui dalam dua hari mendatang.
Berdasarkan penyelidikan awal Disdik DKI, dugaan awal ambruknya atap lima ruang kelas, satu ruang kepala sekolah, satu ruang kantor dan satu ruang untuk musholla karena terdapat ketidakseimbangan daya dukungan konstruksi baja ringan dengan beban genteng yang sangat berat. Terlebih berat masing-masing genteng itu sekitar 2 kilogram. Sehingga saat dipasang di atas baja ringan itu semuanya ambruk.
“Karena itu, kami harap penyelidikan bisa melihat kesalahan terjadi apakah mulai dari proses perencanaan, atau pelaksanaan atau pengawasan. Ini kan menjadi tanggung jawab pihak-pihak yang melaksanakan ketiga hal tersebut,” terangnya.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mendesak aparat kepolisian untuk menyelidiki kasus tersebut dan meminta Disdik membantu investigasi. Terutama menyangkut prosedur maupun teknis pekerjaan proyek tersebut. Sebab kasus seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Diharapkan dalam dua hari hingga sepekan ini sudah ada hasil penyelidikannya.
Saat meninjau langsung ke lokasi, Fauzi melihat bahwa baja ringan yang dipasang sebagai kuda-kuda bangunan bukan dari steel (besi) melainkan aluminium. Karenanya perlu ada tim khusus untuk menyelidiki secara teknis.
“Kejadian seperti ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Saya minta, pada jajaran Dinas Pendidikan DKI untuk lebih jeli dan teliti, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” tegasnya.
Kasus robohnya atap delapan ruang di SDN 20 Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur dilimpahkan ke pihak kepolisian. Polisi akan melakukan penyelidikan selama dua hari untuk mengetahui penyebab pasti robohnya atap dan pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa itu.
“Polisi sudah turun tangan untuk menyelidiki kasus tersebut. Polres dan Polsek sedang melakukan penyelidikan. Gedung tersebut sudah diberikan garis polisi sebagai tanda tidak boleh yang masuk selama penyelidikan masih berlangsung,” kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto di Balaikota DKI, Jakarta, Rabu (6/6).
Disdik DKI, lanjutnya, memberikan dukungan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Karena itu, dia menginstruksikan seluruh pihak yang diminta keterangan oleh polisi harus hadir dengan memberikan data dan informasi yang jelas, benar dan akurat. Sehingga penyebab kasus ini dapat diketahui dalam dua hari mendatang.
Berdasarkan penyelidikan awal Disdik DKI, dugaan awal ambruknya atap lima ruang kelas, satu ruang kepala sekolah, satu ruang kantor dan satu ruang untuk musholla karena terdapat ketidakseimbangan daya dukungan konstruksi baja ringan dengan beban genteng yang sangat berat. Terlebih berat masing-masing genteng itu sekitar 2 kilogram. Sehingga saat dipasang di atas baja ringan itu semuanya ambruk.
“Karena itu, kami harap penyelidikan bisa melihat kesalahan terjadi apakah mulai dari proses perencanaan, atau pelaksanaan atau pengawasan. Ini kan menjadi tanggung jawab pihak-pihak yang melaksanakan ketiga hal tersebut,” terangnya.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mendesak aparat kepolisian untuk menyelidiki kasus tersebut dan meminta Disdik membantu investigasi. Terutama menyangkut prosedur maupun teknis pekerjaan proyek tersebut. Sebab kasus seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Diharapkan dalam dua hari hingga sepekan ini sudah ada hasil penyelidikannya.
Saat meninjau langsung ke lokasi, Fauzi melihat bahwa baja ringan yang dipasang sebagai kuda-kuda bangunan bukan dari steel (besi) melainkan aluminium. Karenanya perlu ada tim khusus untuk menyelidiki secara teknis.
“Kejadian seperti ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Saya minta, pada jajaran Dinas Pendidikan DKI untuk lebih jeli dan teliti, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” tegasnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
ARTIKEL TERPOPULER
2
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata