Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keajaiban Asmaul Husna

26 Juli 2015   21:37 Diperbarui: 26 Juli 2015   21:50 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berita yang mengembirakan yang bersumber dari Al-Quran dan hadis Rosulullah SAW, bahwasanya Allah SWT meyakinkan kepada hamba-Nya bahwa berdoa kepada-Nya diperbolehkan menggunakan “Asmaul Khusna”. QS Al-A’raaf (7:180), begitu juga dengan QS. Al-Isra’ (17:110) yang menganjurkan agar berdoa dengan menggunakan “Asmaul Khusna”.

Sejak ber-abad-abad, ulama Ahlussunah Waljamaah selalu mengawali pengajian (Majlis Taklim dan Majlis Dzikir) dengan membaca Al-Quran, serta tidak lupa membaca Asmaul Khusna. Dengan harapan mendapatkan berkah dari bacaan kitab suci Al-Quran, sekaligus mendapat kemulayaan dari Asmaul Khusna. Sesuai dengan namanya "Asmaul Khusna" yaitu nama-nama yang bagus, siapa yang menjaganya dengan baik, maka akan membawa perubahan yang sangat bagus.

Dulu, hanyalah sekolah-sekolah Islam saja yang mengawali dengan membaca Al-Quran dan Asmaul Khusna. Sekarang bukan saja pengajian dan Maajlis Taklim, sekolah-sekolah dasar Umum juga mengawali dengan Asmaul Khusna. Bahkan, sebagian institusi kepolisian juga membaca Asmaul Khusna dan Yasinan (tahlil). Begitu juga dengan per-Bank-kan danperkantoran lainnya. Saat ini, Asamul Khusna sedang membumi di nusantara, walaupun masih ada sekolompkok aliran yang mengatakan tidak sesuai dengan sunnah. Tetapi, aliran itu justru tidak memahami pengertian luas makna sunnah Nabi SAW yang sesungguhnya.

 Itu semua tidak lepas dari tradisi-tradisi ulama-ulama klasik yang telah mengajarkan dan memberikan panduan kepada kita semua seputara tata cara ibadah dan berdoa menggunakan nama-nama Allah SWT yang bagus (Asmaul Khusna). Sebuah pernyataan menawan yang disampikan oleh Rosulullah SAW, terkait dengan Asmaul Khusna. Rosulullah SAW bersabda:”sesungguhnya Allah SWT memiliki 99 nama, yaitu seratus kurang satu, barang siapa menghafalnya, maka masuklah dia ke dalam surga (HR Bukhori). Janji Nabi SAW, sudah pasti terjadi, dengan catatan sungguh-sungguh, ihlas, yakin bahwa janji Rosulullah SAW pasti benar adanya.

 Cukup lengkap landasan yang bisa dipergunkan untuk menjadikan “Asmaul Khusna” sebagai bahan untuk berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT. Dengan demikian, tidaklah sempurna hidup ini jika belum bisa menghafal dan memaknai Asmaul Khusna. Bahkan bisa dikatakan rugi serugi-ruginya jika belum hafal dan belum istikomah wiridan Asmaul Khusna.

 Wiridan Asmaul Khusna setiap pagi atau sore itu bagian dari tanda cinta kepada Allah SWT. Karena anjuran itu tidak terikat pada waktu, serta jumlah. Jadi, jika kita istikomah pada setiap pagi itu baik sekali, karena itu bagian dari sifat istikomah. Dengan istikomah, insa Allah SWT akan melahirkan miracle (karomah) yang tidak pernah disangka-sangka sebelumnya.

 Setiap nama yang bagus dari Asmaul Khusna memiliki miracle. Jika seseorang menginginkan agar hati suaminya atau istinya lembut nan penuh kasih sayang, atau menjadi dermawan. Maka dianjurkan berdoa dengan Asmaul Khusna, yaitu “Ya Latif Ya Latif, lembutkan lati pasangan hidup kami”. Dengan catatan, semua tidak bisa intan (ujuk-ujuk) tetapi dengan sungguh-sungguh dan istikomah.

Sedangkan tata cara mengambalkan Asmaul Khusna, tidak hanya sekedar hafal, menghayati, memahami, serta mendalami makna yang terkandung dari “Asmaul Khusna”. Dengan begitu, maka kualitas bacaan atau wiridan semakin mantap. Jangan lupa, jadikan Asmaul Khsuna sebagai bahan bacaan setiap saat dan waktu, tidak hanya pada waktu setiap akan membuka pengajian atau majlis taklim.

Indonesia yang lebih populer Nusantara memiliki ragam budaya dan bahasa yang begitu beragam. Tinggal di bumi Nusantara layaknya tinggal di Surga, semua pemeluk agama bisa hidup rukun berdampingan tanpa bermusuhan. Setiap hari umat Islam melakukan aktifitas ke-agamaanya dengan aman, nyaman, tanpa ada tekanan. Sebelum sholat di mulai setiap masjid dan musolla selalu mengumandangkan puji-pujian seraya menunggu sang Imam.

Di antara puji-pujian, ada yang sangat menarik dan mengesankan, yaitu "Asmaul Khusna". Dan yang lebih menarik lagi, hampir setiap daerah, seperti; Jawa, Madura, Sunda, Padang, Lombok, tatkala membaca "Asmaul Khusna" sesuai dengan langgamnya masing-masing. Bahkan, ada yang di iringi dengan musik. Tidak akan ditemukan dimana-pun, kecuali di Negeri Nusantara (Indonesia). Yang terpenting ialah, tatkala membaca Asmaul Khusna tetap menggunakan bahasa Arab, karena itu ajaran dan perintah Rosulullah SAW.

Apapun langgamnya, selama masih menggunakan bahasa Arab, sesuai dengan kaidah-kaidah yang di ajarkan Rosulullah SAW, tetap akan mendapatkan pahala. Allah SWT tidak akan membedakan antara bacaan orang Arab dengan orang Indonesia. Yang memebedakanya adalah ke-Ihlasanya dan ke-istiqomahan di dalam membaca (wirid) Asmaul Khusna. Istiqomah dan Ihlas itu kunci memperoleh sebuah ke-Ajaiban (miracle) yang hebat dan luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun