Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimis mampu mengamini permintaan pemerintah dalam merealisasikan suku bunga tunggal (single digit) untuk bunga kredit.
Maryono, Direktur Utama BTN mengatakan, sejak awal tahun hingga April perseroan sudah mampu memangkas suku bunga kredit sebanyak 75 basis poin (bps). Ia memperkirakan, bunga kredit masih bisa turun lagi hingga menyentuh batas 9 persen nantinya.
"Untuk mencapai satu digit bisa kami lakukan minimal Oktober 2016 sudah bisa. Tetapi penurunan akan kita lakukan secara bertahap sesuai dengan penurunan biaya dana," ujarnya, dalam konferensi pers di Menara BTN, Senin (25/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iman Noegroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury BTN menambahkan, saat ini, portfolio kredit pemilikan rumah (KPR) mendominasi bisnis BTN, yakni sebesar 90 persen, baik KPR bersubsidi maupun non-subsidi.
Namun demikian, ia meyakini, penurunan bunga kredit yang akan berimbas pada tingkat suku bunga KPR tidak akan memengaruhi kinerja keuangan BTN. Soalnya, saat ini BTN tengah berupaya untuk meningkatkan bisnis yang berbasis Fee Based Income.
Dalam laman resminya, per 31 Maret 2016 bank pelat merah ini mematok Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) segmen korporasi sebesar 11,25 persen. Adapun, segmen ritel dipatok 12 persen, KPR sebesar 10,75 persen, dan non KPR sebesar 11,75 persen.
Per kuartal pertama tahun ini, BTN tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp143 triliun. Realisasi ini mencerminkan pertumbuhan hingga 18,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp120 triliun.
Pencapaian BTN ini lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata industri perbankan Tanah Air yang hanya berkisar 7,76 persen.
(bir/bir)