Ini Surat Penolakan Internet Gratis Facebook

Ini Surat Penolakan Internet Gratis Facebook

- detikInet
Sabtu, 16 Mei 2015 14:30 WIB
Jakarta -

Proyek internet.org yang digawangi pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mendapat tentangan. Tak hanya dari Indonesia saja, tapi juga oleh beragam civil society di belahan dunia.

Dalam sebuah surat terbuka untuk Mark Zuckerberg terkait internet.org, netralitas internet, privasi dan sekuriti, semua pihak yang tergabung dalam penolakan ini sepakat untuk meminta Facebook menghentikan inisiasi program Internet.org.

Setelah Menkominfo Rudiantara dan Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Kristiono menyatakan kurang setuju dengan program ini, ICT Watch juga ikut menyatakan keberatannya terhadap program internet gratis dari Facebook.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka tak sendirian. Beberapa lembaga dari negara lain juga menyuarakan hal yang sama. Misalnya saja Popular Resistance dan Roots Action.org dari Amerika Serikat, OpenMedia dari Kanada, Bits of Freedom dari Belanda, Xnet dari Spanyol, The Heliopolis Institute dari Mesir, dan masih banyak lagi.

Ada berbagai alasan di balik penolakan yang diutarakan oleh lembaga-lembaga tersebut. Salah satu alasan utamanya, Internet.org dianggap melanggar internet netral atau biasa dikenal dengan istilah net neutrality.

Lembaga-lembaga itu menyatakan, seharusnya internet dipelihara sebagai platform terbuka. Penyelenggara jaringan seharusnya memperlakukan semua konten yang ada di dunia maya secara sama, tanpa adanya diskriminasi.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Facebook, bekerja sama dengan Indosat, telah merilis program Internet.org di Indonesia. Dalam program tersebut, pengguna Indosat bisa mengakses beberapa situs dan layanan tertentu secara gratis.

Nah, menurut lembaga-lembaga dunia tersebut, situs yang bisa diakses secara gratis seharusnya tidak dibatasi. Semua harus diberlakukan secara netral dan mendapatkan kesempatan yang sama.

Berikut adalah surat terbuka untuk Mark Zuckerberg yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh ICT Watch, seperti detikINET kutip dari materi yang diposting di SlideShare, Sabtu (16/5/2015):

Surat Terbuka untuk Mark Zuckerberg terkait Internet.org, Netralitas Internet, Privasi dan Sekuriti

Kepada Mark Zuckerberg,

Kami, yang bertanda tangan di bahwa ini, menyampaikan keprihatinan bersama atas peluncuran dan perluasan platform Internet.org Facebook dan implikasinya terhadap Internet terbuka di seluruh dunia. Pada Internet terbuka, sejatinya semua konten, aplikasi dan layanan harus diperlakukan sama, tanpa diskriminasi. Secara khusus, kami merasa tidak nyaman ketika mereka yang tidak mampu mendapatkan akses (Internet) dijadikan pembenaran atas praktek pelanggaran atas netralitas Internet (net neutrality).

Kami memang mendukung tujuan untuk membawa akses yang terjangkau kepada dua pertiga penduduk dunia yang saat ini tidak memiliki akses internet. Banyak dari kita telah bekerja selama bertahun-tahun pada inisiatif untuk menjembatani kesenjangan digital, seperti membangun fasilitas akses internet di perpustakaan umum dan telecentre, mendukung pita lebar bagi masyarakat, pengembangan bisnis (ventura) telekomunikasi lokal, investasi publik dalam infrastruktur pita lebar, membuat situs dan layanan lebih mudah diakses oleh orang banyak dengan fitur di ponsel, dan masih banyak lagi. Namun kami selalu berusaha untuk menyediakan akses non-diskriminatif ke Internet yang terbuka, tanpa harus mengistimewakan aplikasi atau layanan tertentu dan tanpa mengorbankan privasi dan keamanan pengguna.

Berikut ini adalah catatan kritis atas Internet.org (jika dibandingkan sejumlah inisiatif di atas – Red.):

Dalam video Anda per 4 Mei 2015 (https://www.internet.org/press/announcing-the-internet-dot-org- platform), Anda mengumumkan aturan baru yang berkaitan dengan Internet.org dan berargumentasi bahwa antara netralitas Internet dengan Internet.org tidak bertentangan. Namun di situs yang menyertai video tersebut, secara eksplisit aturan baru menyatakan bahwa "situs harus terintegrasi dengan baik dengan Internet.org untuk memungkinkan zero rating” (zero rating: toll-free / sponsored data, akses data pengguna yang tidak dikenakan biaya atau biaya ditanggung sponsor – Red.).

Di bawah ini kami mengartikulasikan keprihatinan kami terhadap struktur dan pelaksanaan Internet.org saat ini:

Net Neutrality: Netralitas Internet mendukung kebebasan berekspresi dan kesetaraan kesempatan dengan memungkinkan setiap orang untuk mencari, menerima, dan menyampaikan informasi dan berinteraksi secara setara. Hal ini membutuhkan Internet dikelola sebagai sebuah platform terbuka yang mengkondisikan penyedia/penyelenggara jaringan memperlakukan semua konten, aplikasi, dan layanan secara setara, tanpa diskriminasi. Aspek penting dari netralitas Internet menyatakan bahwa setiap orang harus dapat berinovasi (mengembangkan manfaat Internet – Red.) tanpa (harus terhambat oleh) izin dari siapa pun atau entitas apapun.

Untuk itulah kami mendesak Facebook agar menegaskan dukungannya atas definisi sejati netralitas Internet, di mana semua aplikasi dan layanan diperlakukan sama dan tanpa diskriminasi, khususnya di negara berkembang dengan tiga miliar pengguna internet berikutnya yang akan mulai online. Dan Facebook harus mengatasi kelemahan signifikan atas privasi dan keamanan yang melekat dalam iterasi (konsep) Internet.org saat ini.

Zero rating: Zero rating adalah praktek oleh penyedia / penyelenggara layanan (telekomunikasi /Internet) yang menawarkan pelanggan mereka sebuah set (paket) khusus layanan atau aplikasi yang bebas biaya karena tidak menggunakan penghitungan data plan yang berlaku.. Praktek ini secara inheren adalah diskriminatif, sehingga telah dilarang atau dibatasi prakteknya di sejumlah negara seperti di Kanada, Belanda, Slovenia dan Chili.

Zero Rating menjadi model dasar Internet.org saat ini. Facebook menjalin kemitraan dengan penyedia / penyelenggara layanan telekomunikasi / Internet di seluruh dunia untuk menawarkan akses ke aplikasi (atau situs) Internet tertentu kepada pengguna tanpa dikenakan biaya. Perjanjian ini membahayakan kebebasan dan kesetaraan kesempatan dalam berekspresi dengan membiarkan penyedia / penyelenggara layanan menetapkan mana layanan Internet yang bisa mendapatkan keistimewaan dan mana yang tidak. Hal ini dapat mengganggu arus informasi yang bebas dan hak masyarakat terkait dengan jaringan telekomunikasi / Internet.

Nomenclature: Nomenklatur (penamaan, tata nama) Internet.org menyesatkan karena melabel praktek Zero-Rating (yang dilakukan Facebook) dengan nama / sebagai "Internet". Padahal sebenarnya yang ditawarkan (oleh Internet.org) hanyalah segelintir (dari Internet). Proyek Internet.org ini bertindak sebagai "walled garden" (taman bertembok alias closed platform/ecosystem) di mana beberapa layanan sengaja lebih dipilih dibandingkan dengan yang lainnya. Dan tentu saja, ini adalah salah satu bentuk pelanggaran netralitas Internet.

Freedom of expression: Proyek Internet.org ini juga menimbulkan risiko lain atas kebebasan berekspresi. Kemampuan melakukan sensor atas gerbang Internet semakin mapan, sebagaimana pemerintah (di sejumlah negara yang represif/otoriter – Red.) memerintahkan Internet Service Provider (ISP) untuk memblokir akses ke situs atau layanan tertentu (tanpa legitimasi prosedur yang sah, transparan dan akuntabel – Red.).

Facebook tampaknya menempatkan diri dalam posisi yang sama, di mana pemerintah bisa menekan Facebook untuk memblokir konten tertentu, atau bahkan jika pengguna harus login untuk akses, lantas kemudian memblokir pensecara individual. Pengidentifikasian khusus atas pengguna tersebut juga dapat menyebabkan penangkapan / penahanan atas diri mereka. Facebook seharusnya tidak mengambil tanggung jawab dan resiko tambahan ini karena membuat semacam “pos pemeriksaan” tunggal terpusat atas dasar arus informasi yang bebas.

Privacy: Kami sangat prihatin terhadap timbulnya implikasi privasi penggunanya lantaran penggunaan Internet.org. Kebijakan privasi Facebook sendiri saat ini tidak / belum memberikan perlindungan yang memadai bagi pengguna Internet baru, bahkan beberapa di antara mereka bisa jadi tidak mengerti bagaimana data pribadi mereka akan digunakan. Bukan tidak mungkin pula pengguna tidak memahami dengan benar ketika memberikan persetujuan atas praktek (terkait penggunaan data pribadi mereka) saat mendaftar dan / atau menggunakan layanan tersebut.

Senada dengan yang dilakukan oleh Facebook, Internet.org kemungkinan juga mengumpulkan data pribadi pengguna ketika mereka menggunakan aplikasi dan layanan yang merupakan bagian dari programnya. Juga perlu dicermati kurangnya transparansi tentang bagaimana data pribadi pengguna akan digunakan oleh Internet. org dan oleh mitra penyedia / penyelenggara telekomunikasi / Internet. Internet.org juga berkonsentrasi pada penggunaan Internet di beberapa aplikasi dan layanan, sehingga memudahkan bagi pemerintah (yang represif / otoriter – Red.) dan aktor lain yang tidak bertangung-jawab untuk memata-matai lalu-lintas data Internet penggunanya (secara tidak sah – Red.).

Security: Implementasi Internet.org saat ini mengancam keamanan pengguna Internet dan Internet itu sendiri secara keseluruhan. Pada update (pengumuman tentang Internet.org) per 4 Mei 2015, disampaikan larangan penggunaan TLS (Transport Layer Security), Secure Socket Layer (SSL), atau enkripsi HTTPS oleh para penyedia layanan / konten yang (ingin) berpartisipasi. Ini inheren menempatkan pengguna pada risiko privasi dan sekuriti, karena trafik pengguna akan rentan terhadap serangan berbahaya dan penyadapan (yang tidak sah) dari pemerintah (yang represif/otoriter – Red.).

Two-tiered Internet: Ledakan ekonomi yang didorong oleh Internet di negara-negara maju harus dibagi rata dengan tiga miliar orang berikutnya, tidak dihambat oleh Internet model two-tiered ala Facebook. Two-tiered Internet merujuk pada arsitektur Internet yang melakukan diskriminasi atas kualitas (kecepatan dan kestabilan) trafik pada mereka yang mampu membayar lebih mahal. Model Internet.org ini, membiarkan penggunanya untuk “mencicipi” konektivitas sebelum akhirnya mendorong mereka untuk membeli paket/biaya Internet yang (relatif) mahal. Model ini juga gagal untuk mengakui realitas ekonomi bagi jutaan orang di dunia yang tidak mampu untuk membeli atau membayar biaya Internet. Para pengguna baru Internet akan terjebak pada jalur / koneksitas Internet yang terpisah dan tidak setara, dan pada akhirnya justru akan memperlebar kesenjangan digital.

Facebook, dalam pernyataan niatnya untuk menghubungkan miliaran orang ke Internet, haruslah sangat mendukung dan mengadvokasi penjagaan atas prinsip netralitas Internet, privasi, keamanan, dan hak-hak pengguna lainnya dalam diskusi dengan pemerintah nasional dan regulator, sembari juga menerapkan standar tersebut untuk inisiatif bisnisnya.

(rou/rou)