Pembunuh Eka Mayasari Tertangkap
BREAKING NEWS : Polda DIY Berhasil Tangkap Pembunuh Maya
Petugas menangkap tersangka yang bernama Reza Muhammad Zam (20), yang berprofesi sebagai pengamen.
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
lihat foto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Teka-teki pembunuhan Eka Maya Sari, penjual angkringan cantik, berhasil diungkap Polda DIY.
Penyelidikan selama 18 hari, akhirnya membuahkan hasil, petugas menangkap tersangka yang bernama Reza Muhammad Zam (20), yang berprofesi sebagai pengamen.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, AKBP Djuhandhani Rahardjo Puro, mengutarakan pihaknya menangkap tersangka 20 Mei kemarin di kos milik ibunya yang berada di Kutoarjo, Jawa Tengah.
"Dari keterangan tersangka, ia membunuh korban karena ingin menguasi uang yang ada pada korban, kemudian memperkosa korban yang pada saat tidak berdaya," ujarnya, Kamis (21/5/2015).
Dijelaskannnya, tersangka, Reza membunuh korban dengan cara memukul tengkuk dengan palu.
[baca : Polisi Amankan Kain Pembungkus, Puntung Rokok dan Palu di Kamar Maya]
Setelah korban dipukul palu, ia masih menghujani beberapa pukulan ke arah wajah karena korban masih sadarkan diri.
"Terakhir ia memukul korban dengan gitar milik korban di bagian dada, setelah korban tak sadarkan diri, kemudian pelaku juga memperkosa korban," terangnya.
Setelah menuntaskan aksi jahatnya, pelaku lantas melarikan diri ke Kutoarjo setelah juga sekaligus mengambil tas korban, yang berisi ponsel dan uang tunai sejumlah Rp 757ribu.
Korban ditemukan tewas di kamar kos yang ditempatinya di Jalan Janti nomor 65 RT 01 RW 19 Karang Jambe, Banguntapan, Bantul, Sabtu (2/5/2015).
Menurut pemilik kos, Andriyanto, sekitar pukul 18.00 ia mendapat laporan dari adik korban yang bernama Nanda, setelah melihat sang kakak tewas.
Seketika itu, Andriyanto langsung mengecek kondisi kamar kos korban. Saat itu, Maya sudah dalam keadaan ditutupi selimut dan pada bagian pipinya berlumuran darah.
"Setelah saya cek, ternyata benar Maya sudah meninggal. Saya langsung laporan ke Pak RT, Kepala Dukuh dan polisi," ujarnya. (tribunjogja.com)
