Lulusan Terbaik Akpol Pernah Ditolak Masuk UGM
Saat lulus kelas tiga SMA Taruna Nusantara, pria berasal dari Desa Cipendei, Subang, Jawa Barat ini bercita cita ingin menjadi dokter
TRIBUNJOGJA.COM, SEMARANG - "Mungkin Tuhan sudah merencanakan saya menjadi polisi". Itulah kalimat yang diucapkan oleh Inspektur Polisi Dua (Ipda) Fauzy Pratama. Peraih lulusan terbaik Akademi Kepolisian 2015 dan penghargaan Adhy Makayasa ini rupanya pernah ditolak oleh berbagai universitas negeri ternama di Indonesia.
Saat lulus kelas tiga SMA Taruna Nusantara, pria berasal dari Desa Cipendei, Subang, Jawa Barat ini bercita cita ingin menjadi dokter.
"Saya pilihannya ada dua waktu itu, ingin jadi dokter atau teknik kimia," kata Fauzy kepada Tribun Jateng, Kamis (30/7/2015).
Namun berbekal kemampuan dan peringkat lulusan terbaik dari sekolahnya, Fauzy justru tidak lolos seleksi masuk universitas ternama.
Dia mengaku heran lantaran predikat lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara yang disandangnya justru "mental" saat dirinya mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
"Saya mendaftar di UI, UGM, Unpad dan banyak universitas negeri ternama. Ambil kedokteran atau teknik kimia, tapi semuanya gagal. Saya juga heran kenapa," katanya.
Barulah ketika dia mendaftar di Akademi Kepolisian, langkahnya mulus dan langsung dinyatakan lolos seleksi pada tahun 2011 lalu.
"Tuhan sudah rencanakan saya jadi Polisi, proses seleksi saya lalui tanpa ada kesulitan dan alhamdulillah saya bisa jadi taruna Akpol tanpa ada praktik KKN sama sekali," katanya. (tribun jateng/lyz)