Berat Bayar KPR, Nasabah Bisa Ajukan Keringanan Cicilan

Berat Bayar KPR, Nasabah Bisa Ajukan Keringanan Cicilan

Muhammad Idris - detikFinance
Rabu, 07 Okt 2015 19:05 WIB
Jakarta -

Perlambatan ekonomi dalam negeri berimbas pada cicilan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) nasabah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, banyak debitur yang mengalami masalah pada pembayaran cicilan KPR. Kondisi ini membuat BTN terpaksa melakukan restrukturisasi kredit pada nasabahnya.

"Bukan nasabah-nasabah yang kena PHK, tapi kondisi ekonomi. Nasabah yang merasakan keberatan dengan angsurannya, kita berikan kesempatan untuk restrukturisasi jumlah tagihannya," ujar Maryono di Hotel Sahid, Sudirman, Jakarta, Rabu (7/10/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maryono menyebutkan, hingga saat ini kurang dari 1.000 nasabah yang sudah mengajukan restrukturisasi KPR. Hal ini diakibatkan masih banyaknya nasabah yang belum mengetahui program pelonggaran kredit BTN tersebut.

"Jumlahnya belum banyak. Karena terus terang nasabah BTN belum biasa melakukan restrukturisasi. Angkanya masih di bawah 1.000 debitur dengan kolektibilitas level 2. Untuk kolektibilitas lain di atasnya biasanya kita lakukan penjualan," jelas Maryono.

Maryono mengungkapkan, bagi para debitur yang kesulitan membayar cicilan diharapkan segera melakukan restrukturisasi kreditnya.

"Silakan datang ke kantor kami, banyak yang belum tahu," katanya.

Meski ada restruktursasi KPR, lanjut Maryono, perseroan masih optimis target pertumbuhan kredit masih sesuai harapan. Pihaknya menargetkan kredit masih tumbuh pada kisaran 18-19% di kuartal III-2015.

"Kredit kuartal ketiga 18-19%. Sampai akhir tahun kita patok 18-20%. Untuk segmen menengah bawah permintaan untuk KPR masih banyak kok. Ada potensi customer 1,5 juta orang yang ingin mengambil rumah. Ini yang sudah di-mapping tapi belum mengajukan kredit. NPL (kredit bermasalah) juga turun, saya lupa angkanya," tutupnya.

(drk/hen)