Pasien DBD Disarankan Hindari Asupan Warna Merah dan Cokelat, Ini Alasannya

Pasien DBD Disarankan Hindari Asupan Warna Merah dan Cokelat, Ini Alasannya

Martha Heriniazwi Dianthi - detikHealth
Rabu, 25 Mei 2016 17:15 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Selama tak ada komplikasi berarti, pasien demam berdarah dengue (DBD) masih boleh mengonsumsi makanan apa saja yang diinginkan. Terlebih bagi pasien yang tidak memiliki nafsu makan akibat terkena penyakit ini. Namun ada saran terkait warna makanan yang diasup.

"Sebenarnya nggak ada pantangan sama sekali, tetapi disarankan untuk menghindari makanan yang memiliki warna kadarnya merah," kata dr Mulya Rahma Karyanti, MSc, SpA(K)saat ditemui dalam acara pelatihan edukasi Train The Trainers (TTT) kepada organisasi Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di Auditorium Gedung PKK Provinsi DKI Jakarta, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (24/5/2016).

dr Mulya juga menyarankan pasien untuk menghindari konsumi air yang berwarna cokelat tua seperti minuman soda atau susu cokelat. Asupan warna merah maupun cokelat tua dihindari untuk mengesampingkan salah kaprah antara darah dengan cairan yang dikonsumsi apabila pasien muntah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hindari juga makanan yang asam karena bisa membuat iritasi lambung dan membuat pasien jadi mual," lanjut dr Mulya yang saat ini berpraktik di RS dr Cipto Mangunkusumo.

Baca juga: Hati-Hati! Kasus DBD Dikhawatirkan Meningkat di Akhir Mei

DBD merupakan penyakit yang membuat pasien mengalami rasa nyeri yang luar biasa, seolah-olah terasa sakit hingga ke tulang. Di Indonesia sendiri, kasus DBD umumnya mengalami peningkatan pada akhir Mei.

Hal tersebut menurut dr Mulya dikarenakan intensitas hujan tinggi yang menyebabkan genangan air lebih mudah tumpah. Sedangkan saat memasuki akhir bulan Mei, intensitas hujan berkurang sehingga genangan air menjadi lebih tenang.

"Nah saat itulah, biasanya telur-telur nyamuk yang membuat kasus DBD menjadi meningkat dari sebelumnya," ungkap dr Mulya

dr Mulya pun menganjurkan untuk mulai melakukan pencegahan dan penanganan kasus DBD. Dengan begitu, dapat mengurangi kasus kematian yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

(vit/vit)