Kerang Kiloan Pak Rudi: Wah, Perlu 1,5 Jam Menunggu Kerang Goreng Saus Nanas Kacang!

Kerang Kiloan Pak Rudi: Wah, Perlu 1,5 Jam Menunggu Kerang Goreng Saus Nanas Kacang!

- detikFood
Selasa, 02 Sep 2014 18:50 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Tempat makan pinggir jalan ini sedang ramai jadi bahan perbincangan. Tak heran, perlu kesabaran ekstra jika ingin bersantap di sini. Menunggu pesanan diantarkan saja bisa memakan waktu 1,5 jam!

Di daerah Mayestik, Jakarta Selatan, ada tempat makan yang menyajikan hidangan kerang dengan konsep unik: Kerang Kiloan Pak Rudi. Tempat makan ini buka sore sampai malam karena di siang hari tempat ini dipakai sebuah distro. Letaknya di kanan jalan, di sebelah SMP 19 atau SD Gunung 01.

Kami datang pada waktu yang kurang tepat, yakni malam Minggu pukul 19:00. Saat akan memesan di kasir, ia memberi tahu bahwa daftar tunggu mencapai 20 orang! Berbekal rasa penasaran dan karena sudah terlanjur di sini, kami pasrah saja masuk antrean karena sedang tak buru-buru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasir memberikan nomor dan mencatat pesanan kami. Di depannya ada keranjang-keranjang plastik berisi kerang hijau, kerang madu, kerang bulu, kerang dara, dan kerang tahu. Sebenarnya masih banyak jenis kerang lain, yakni kerang bambu yang jadi favorit, kerang kapak, kerang tiram, dan kerang batik. Namun, stoknya sedang kosong.

Kerang-kerang yang sudah ditimbang dengan berat 1 kg sudah disiapkan sebagai contoh, sehingga memudahkan pelanggan mengira-ngira seberapa banyak kerang yang akan mereka dapatkan. Dengan berat yang sama, kerang kecil tentu lebih banyak isinya daripada kerang yang besar dan bercangkang berat.

Semua kerang tersebut direbus, kecuali kerang hijau yang juga bisa digoreng. Harganya Rp 30.000-40.000/kg, kecuali kerang bambu Rp 40.000 per setengah kg dan kerang kapak yang dijual satuan seharga Rp 12.000.

Berbeda dengan restoran seafood yang umumnya menjual kerang yang dimasak dengan sausnya, di Kerang Kiloan Pak Rudi sausnya dipisah dan dijadikan cocolan. Dari 11 saus, yang ada saat itu hanya saus mushroom, nanas asam manis, saus Padang, dan saus kacang nanas. Padahal, ada saus tiram, saus lado hijau, sambal matah, saus barbecue, saus garlic butter, saus cheesy cream, dan saus Pak Rudi yang konon super pedas.

Pelanggan yang kebanyakan pasangan muda sebagian tampak asyik menyantap kerang, sedangkan sebagian lain sabar menanti di kursi-kursi plastik. Tamu yang baru datang sama kagetnya dengan kami saat mendengar daftar tunggu yang semakin panjang. Ada yang memutuskan pindah tempat, ada juga yang rela menunggu.

"Waiting list-nya 28 orang, Mas. Nggak bisa dipastikan berapa lama lagi. Urutan nomornya acak," kata sang kasir menjawab pertanyaan sekelompok anak muda yang baru tiba. Setelah mencatat, ia menyelipkan kertas pesanan ke gelas plastik berisi setumpuk pesanan lain.

Kertas tersebut akan diantarkan sedikit demi sedikit ke dapur sempit tempat makanan diolah. Jika makanan sudah jadi, pemilik nomor akan dipanggil dan diantarkan ke meja yang kosong. Meski daftar tunggu panjang, sistem ini dapat mencegah antrean kacau dan area makan terlalu penuh.

Pesanan kami baru datang pukul 20:30! Kerang hijau goreng (Rp 35.000/kg) dan kerang bulu rebus (Rp 32.000/kg) disajikan di tempat nasi stainless steel, sehingga minyak atau air rebusannya bisa menetes ke piring di bawahnya. Dua iris jeruk nipis menjadi hiasan. Baskom plastik tempat membuang cangkang kerangpun disediakan. Wah, aroma gurihnya menguap, menggelitik perut!

Cangkang kerang hijau jadi berwarna cokelat setelah digoreng. Karena tipis dan memiliki bukaan lebar, isi di dalamnya mudah diambil dengan garpu plastik bergigi dua. Dimakan begitu saja, dagingnya terasa cukup gurih enak. Teksturnya sedikit kenyal dengan rasa gurih, sedikit asin dari tambahan garam, serta sedikit minyak.

Seperti namanya, kerang bulu memiliki permukaan cangkang yang sedikit berbulu. Cangkangnya yang berwarna putih hitam tebal, keras, dan berukuran tak sama. Di dalamnya tersimpan daging berwarna gelap dengan semburat oranye. Gurih enak aromanya.

Perlu usaha lebih mengunyah daging kerang bulu yang kenyal ini. Beberapa kerang yang cangkangnya masih menutup kami serahkan untuk direbus kembali. Rasa dagingnya gurih dan lumayan enak dimakan begitu saja. Namun, lebih seru jika dicocolkan ke saus yang bisa diminta gratis.

Favorit kami adalah saus kacang nanas yang gurih dan sedikit asam. Butiran kacangnya tampak pada saus berwarna oranye yang kental. Saus mushroomnya juga enak, seperti saus jamur untuk steak yang creamy, gurih sedikit manis, dengan potongan jamur kancing di dalamnya. Namun, kami kurang suka dengan saus nanas asam manis yang dominan rasa asamnya dengan aroma nanas samar-samar.

Hidangan yang ditunggu 1,5 jam habis dilahap dalam waktu 15 menit saja! Kerang jadi seperti camilan, meski tersedia pula nasi putih kalau mau menjadikannya lauk. Menurut sang kasir, 200-250 kg kerang yang didatangkan dari daerah Cengkareng, Jakarta Barat, bisa habis per hari di hari biasa. Di akhir pekan, dibutuhkan sekitar 300 kg kerang!

Psstt... Kerang Kiloan Pak Rudi yang sudah beroperasi sejak Februari lalu akan membuka cabang di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pecinta kerang, bersiaplah!

Kerang Kiloan Pak Rudi
Jl. Bumi No. 17, Mayestik
Jakarta Selatan
Twitter: @KerangPakRudi
Jam buka: 17:00-23:30

(dni/odi)