BUAH ROH KESETIAAN, BELAJAR DARI TOKOH YOSUA

BUAH ROH ;KESETIAAN

BELAJAR DARI TELADAN TOKOH YOSUA

KKR UMUM DI GBI DIASPORA BATU

APRIL 2017

POWER POINT MATERI INI DAPAT DIUNDUH DENGAN CARA KLIK TAUTAN DI BAWAH INI:

KESETIAAN

 

APA ARTI DARI KATA ‘SETIA’ ITU?

Loyalty;

Quality

Dedication

trueness

Berpegang teguh ; misalnya pada janji, pada pendirian dlsb

Patuh, misalnya pada pemimpin

Taat, misalnya pada pemimpin, pada aturan.

Tetap, constancy

dan teguh hati , misalnya dalam persahabatan, dll

 

PENDAHULUAN

Kesetiaan adalah buah Roh yang ke 7.

Orang yang setia, dia akan memegang teguh juga buah-buah Roh yang lainnya dalam hidupnya dengan setia, baik itu karakter KASIH, SUKACITA, DAMAI SEJAHTERA, KESABARAN, KEMURAHAN , KEBAIKAN , KELEMAHLEMBUTAN, PENGUASAAN DIRI.

Di kitab Amsal 20:6 dikatakan: Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?

Alkitab menggarisbawahi, bahwa orang yang baik hati belum tentu identik dengan orang itu adalah orang yang setia. Hal itu adalah dua hal yang berbeda. Kebaikan hati / goodness dengan kesetiaan/ faitfulness

Siapa saja tokoh di Alkitab yang digarisbawahi sebagai orang yang SETIA?

  1. Daniel seorang yang setia dalam pekerjaannya, dikatakan di Daniel 6:4 Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia SETIA dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.

Daniel seorang yang SETIA, dalam bahasa aslinya mengandung arti; DAPAT DIPERCAYA

Daniel tidak pernah melakukan kelalaian; misalnya kegagalan, melakukan suatu kesalahan, human error, tidak pernah melakukan penyelewengan dana semacam korupsi, dll.

Itu artinya dia bersih dalam seluruh aspek pekerjaannya, di area keuangan,  juga dia tidak pernah bolos kerja, tidak pernah terlambat bekerja, tidak pernah salah input data, tidak pernah kurang teliti. Tidak pernah salah mengambil keputusan, tidak pernah lalai dalam menyalahgunakan kekuasaan, Dll.

  1. Musa dikomentari di Alkitab; Setia dalam segenap rumah-Ku. Bilangan 12: 7. Musa adalah seorang Pemburu Tuhan, Pemburu Hadirat Tuhan, sampai-sampai Musa berhadapan muka dengan muka secara langsung dengan Tuhan. Musa memandang muka Tuhan.

Hari ini kita akan membahas tokoh YOSUA.

YOSUA juga adalah seorang sosok yang setia, walaupun Alkitab tidak pernah jelas-jelas menuliskan hal itu, namun itu akan nampak salam setiap pembahasan yang akan kita bahas berikut ini.
MENGAPA MEMILIH TOKOH YOSUA

UNTUK MEMBAHAS KESETIAAN

 

Tokoh ini menjadi begitu spesial, karena Yosua adalah gambaran dari Yesus Kristus sendiri. Karena nama Yosua dengan nama Yesus, artinya sama, Jehovah adalah keselamatan.

Yesus Kristuslah yang menjadi jalan keselamatan bagi hidup kita, sebagaimana Yosua memimpin bangsa Israel memasuki Kanaan, sedemikian pula keselamatan di bawah kolong langit ini, tidak ada pada nama lain, selain daripada Yesus Kristus. ( kis 4:12)

Yesus TAAT SAMPAI MATI, bahkan SAMPAI MATI DI KAYU SALIB, Filipi 2: 8. Yesus taat, tetap, constan, berteguh hati, berdedikasi, loyal, untuk menyelesaikan karya salib-Nya sampai muncul kalimat “Sudah selesai.” TETELESTAI.

Nama asli Yosua bin Nun sebenarnya adalah HOSEA BIN NUN yang artinya SALVATION/ KESELAMATAN. Manusia selalu mencari keselamatan dengan caranya sendiri, namun nama HOSEA bin Nun ini saat menjadi pengintai harus diganti menjadi YOSUA yang berarti JEHOVAH IS SALVATION, YEHOWAH ADALAH KESELAMATAN.

Keselamatan hanya ada di dalam Jehovah, di dalam Yesus saja. Tidak bisa manusia mengupayakan sendiri.  Bilangan 13:8, 16.

Kesetiaan Yosua dalam mempertahankan imannya, bersamaan dengan Kaleb bin Yefune, kesetiaan Yosua dalam terus punya sikap hati yang positif dan selalu bersyukur pada Tuhan, di tengah-tengah bangsa yang suka bersungut-sungut, tentunya sering dibahas, dan oleh karena itu tidak kita bahas lagi pada kali ini.

KESETIAAN DALAM HIDUP KITA

Membahas kesetiaan memang cakupan bahasannya akan sangat luas, karena kesetiaan dapat diterapkan dalam seluruh aspek hidup kita. Seperti halnya tadi sudah kita bahas beberapa contoh di Alkitab, bagaimana kesetiaan Daniel dalam pekerjaannya, kesetiaan Musa dalam menjalin keintiman dengan TUHAN.

Mintalah Roh Kudus menyingkapkan area-area apa saja dalam hidup kita yang belum membuahkan kesetiaan, mintalah Roh Kudus memotong ranting-ranting yang tidak berbuah, bagaikan ranting pohon yang siap dipotong bila kita belum berbuah kesetiaan, dan  membersihkan hidup kita lebih lagi, walaupun buah kesetiaan itu sudah ada, bagaikan ranting yang sudah berbuah tetap mengalami PEMBERSIHAN, agar kita lebih banyak lagi berbuah.

SETIA DALAM KETAATAN KEPADA TUHAN

Salah satu karakter Yosua yang berikutnya adalah dia adalah seseorang yang tidak pernah membantah, baik kepada Tuhan, baik kepada Musa, dia tidak pernah membantah sepatah kata pun. Ini adalah bentuk kesetiaan Yosua kepada Tuhan, Orang yang setia, akan mentaati secara mutlak. Bandingkan dengan perbantahan Musa saat pertama kali Tuhan mengutus dia, bandingkan dengan nabi Yesaya, dalam Yesaya 6:8 yang langsung berkata “Ini aku, utuslah aku!” Bandingkan dengan Timotius yang merasa masih muda, dll

SETIA SAMPAI AKHIR HAYAT MELAYANI TUHAN

Salah satu karakter Yosua yang berikutnya adalah: setia melayani TUHAN. Kesetiaannya dalam melayani Musa menjadi suatu dasar dia bisa menjadi pelayan Tuhan yang setia juga. Sampai akhir hayatnya, pada akhirnya Yosua yang selama ini dalam kepemimpinannya selalu dibayang-bayangi oleh nama besar Musa sebagai Hamba Allah, pada akhir hidupnya juga mendapat gelar yang sama, Yosua bin Nun, hamba Allah. Mengapa seperti itu? Karena Yosua sendiri telah hidup melayani Tuhan dengan setia, tidak saja setia melayani Musa, tetapi juga setia melayani Tuhan sampai akhir hayatnya.

Perlu diperhatikan, setelah sekian lamanya Yosua memimpin bangsa Israel merebut Kanaan, mendudukinya, dll, akhirnya pada akhir hidup daripada Yosua , dia dikenal sebagai Hamba Tuhan, tertulis 2 kali,

  1. Yos 24:29 ( Joshua the son of Nun, the servant of the Lord), Yosua bin Nun, hamba Tuhan itu.
  2. Hakim-hakim 2: 8. Yosua bin Nun, hamba Tuhan itu.

 

HAMBA TUHAN

  1. ‘ebed/ servant/hamba

Pengertian ‘ebed di sini adalah:

Hamba yang bisa dipercaya sepenuhnya oleh tuannya.

Dalam Alkitab bahasa Inggris, muncul terjemahan sebagai:

The  Lord’s servant/ The servant of the Lord.

Inilah yang didefinisikan oleh Tuhan, saat menjelaskan tentang siapa Yosua, bagi diri-Nya, baik kepada Imam Eleazar/Imam Pinehas yang diperkirakan menjadi penulis yang melanjutkan penulisan kitab Yosua setelah Yosua mati, ataupun juga kepada penulis kitab Hakim-hakim.

Sebagaimana Musa adalah hamba yang dapat dipercaya oleh Tuhan, demikian juga pada akhir hidup Yosua, Yosua dinobatkan Tuhan/diberi julukan oleh Tuhan, sebagai HAMBA TUHAN/ seorang hamba daripada Tuhan, yang mengabdi pada Tuhan, dan didapati pada akhir hidupnya, dia ternyata selama menjalankan tugasnya, DAPAT DIPERCAYA.

Pada ayat mana saja kata ‘ebed ini muncul? ( muncul  2 kali di  PL)

  1. Sebagai ayat kunci penutup kitab Yosua yang diperkirakan ditulis oleh Imam Eleazar ataupun Imam Pinehas setelah Yosua mati, sebagai sebutan/julukan dari TUHAN untuk Yosua, ketika si penulis itu  melanjutkan kitab Yosua yang pada saat itu belum selesai ditulis sampai final oleh penulisnya, yaitu Yosua sendiri.
    1. Yosua 24: 29
  2. Sebagai ayat kunci pembuka kitab Hakim-hakim, yang oleh Tuhan diberi inspirasi/wahyu untuk memberi sebutan/julukan ‘ebed mengenai Yosua.
    1. Hakim-hakim 2:8

 

Perhatikan di sini, Yosua pasal 1 dimulai dengan keberadaan Yosua sebagai abdi Musa, si Musa yang telah mati itu. Profesi awalnya waktu Tuhan memanggil adalah mantan abdi Musa.

Namun Yosua pada pasal terakhir menuliskan Yosua sebagai HAMBA TUHAN (‘ebed) , suatu gelar yang sama dengan Musa, yaitu dikenakan pada Yosua karena dia bukan saja orang kepercayaan Musa, tetapi juga orang kepercayaan Tuhan.  Seorang hamba yang dapat dipercaya oleh TUHAN.

Komentar mengenai Yosua ini , dipercaya oleh ahli ahli Alkitab, ditulis bukan oleh Yosua sendiri, mentang-mentang dia penulis kitab Yosua, lalu dia menambahkan komentar tersebut untuk dirinya sendiri, TIDAK ! Melainkan merupakan ayat-ayat penutup yang ditambahkan oleh Imam Eleazar ataupun Imam Pinehas, setelah Yosua mati.

Generasi Yosua akhir zaman adalah: generasi yang setia melayani Tuhan sampai akhir hayat hidupnya. Hidupnya berkenan kepada Tuhan karena didapati sebagai hamba yang dapat dipercaya.

DARIMANAKAH ASAL MUASALNYA

MENGAPA YOSUA BISA MENJADI PRIBADI YANG SETIA ?

Jika kita melihat pada pribadi Yosua, keseluruhan hidupnya, kita dapat mengambil kesimpulan Yosua adalah seorang pribadi yang SETIA SAMPAI AKHIR HAYAT HIDUPNYA.

Darimanakah kesetiaan Yosua itu didapatkan?

Pada saat Yosua mengalami perjumpaan pribadi dengan TUHAN. Di kemah pertemuan sementara yang dibuat oleh Musa. Keluaran 33:11. Di situlah Alkitab mengatakan bahwa Yosua tidaklah meninggalkan kemah pertemuan itu. Dan di ayat itulah pertama kali nama Yosua dicatat sebagai nama lengkap; YOSUA BIN NUN. Bandingkan dengan semua peristiwa sebelum peristiwa ini, nama Yosua tidak pernah muncul sebagai nama lengkap YOSUA BIN NUN:

  • Sejak Yosua ditunjuk Musa memimpin peperangan melawan Amalek, nama Yosua selalu disebutkan Musa sebagai Yosua-(saja-tanpa tembahan bin-Nun), Keluaran 17:9, 10,13
  • Bahkan Tuhan pun pada peristiwa peperangan melawan Amalek menyebutkan nama Yosua sebagai Yosua saja, tidak ada tambahan bin-Nun, Kel 17:14
    • Kel 24:13(sebutan dari penulis kitab/narator- peristiwa ikutnya Yosua ke gunung Sinai), disebutkan YOSUA saja
    • Kel 32:17 ( sebutan dari penulis kitab/narator- peristiwa turunnya dari gunung Sinai), disebutkan YOSUA saja
  • Musa menyebut nama Hosea bin Nun menjadi Yosua –(saja- tanpa tambahan bin-Nun)- Bilangan 13:16

Nama Hosea menjadi Nama Yosua untuk mengarahkan Hosea dari memandang diri, kepada memandang Tuhan.

Dan pada tahap selanjutnya dari nama Yosua menjadi nama Yosua bin Nun, adalah manakala Yosua bin Nun mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan dalam sebuah keintiman, di Kemah Pertemuan  sementara yang didirikan Musa, di hadapan hadirat Tuhan yang begitu dahsyat.

Di titik peristiwa inilah kemungkinan besar, Tuhan memberikan panggilannya kepada Yosua secara pribadi, di sinilah Yosua menemukan destinynya- tujuan hidupnya, tujuan Tuhan atas hidupnya, Visi Tuhan dalam hidupnya, Tuhan menaruh dalam hatinya beban dan belas kasihan atas bangsa Israel ini.

Dan ternyata Tuhan menandai peristiwa ini, dan sejak itulah dihadapan Tuhan pertama kali nama Yosua disebut sebagai Yosua bin Nun. Jadi penyebutan Yosua bin Nun bukan terjadi pada awal mula bagaimana Yosua terpilih memimpin peperangan melawan Amalek, BUKAN.  Sejak peristiwa itulah, sejak perjumpaan pribadi Yosua dengan Tuhan di kemah pertemuan itulah, Yosua mendapatkan dari Tuhan titik-titik penting yang menjadi tugasnya, misinya, yang selalu ditandai dengan penyebutan namanya secara lengkap, Yosua bin Nun. ( yang akan kita bahas tersendiri di bawah ini)

Di titik inilah sepertinya Tuhan menanamkan visi dari Nun, ayah Yosua atas keselamatan kaumnya, sukunya serta ditambah lagi dengan area yang lebih besar, frame yang lebih besar yang Tuhan berikan, yaitu keselamatan atas seluruh bangsa.  Dari mengandalkan diri menjadi mengandalkan Tuhan, karena Visi ini adalah Visi raksasa. Di sinilah sebenarnya Hosea berjumpa dengan Yehovah sehingga benar-benar mengalami Yosua/ Jehovah is Salvation/ Yehovah adalah keselamatan.

Generasi Yosua akhir zaman adalah generasi yang intim dengan Tuhan, sehingga dapat menangkap hati Tuhan bagi bangsanya, dapat memiliki suatu kepastian Visi dalam hidupnya yang kelak ternyata dapat menjadi start awal yang menggiring pada Misi dan Dedikasi.

Pada peristiwa Keluaran 33  ini, nasib bangsa Israel sedang ada di ujung tanduk. Tuhan sudah mengultimatum bahwa Tuhan tidak akan menyertai perjalanan bangsa Israel secara langsung, melainkan Tuhan akan mengutus malaikat-Nya, dan pada hari pembalasan, Tuhan akan membalaskan dosa bangsa Israel yang telah menyembah patung lembu emas itu ( Kel 32: 30-35) Tulah Tuhan turun atas bangsa itu,tewaslah kira-kira tiga ribu orang Israel pada waktu itu ( Kel 32: 27). Bahkan bangsa Israel terancam punah karena dibinasakan Tuhan di perjalanan, dan ini adalah kondisi darurat yang pertama kali, ketika pertama kalinya Tuhan memunculkan kata ‘punah’ atas bangsa ini ( Kel 33:3). Oleh karena itulah Musa memasang kemah pertemuan untuk mengadakan pendamaian karena dosa bangsa Israel di hadapan Tuhan itu, Kel 32; 30, 33;7)

Bisa jadi di sinilah sisi-sisi traumatik Yosua mencuat ke permukaan. Dia sudah pernah mengalami hampir punahnya nenek moyangnya dulu. Tujuh keturunan Efraim mati semua ditumpas musuh. Dan Efraim melahirkan lagi anak anaknya di usia tuanya, sampai beranak cucu sampai akhirnya lahirlah dia, Hosea bin Nun, sebagai keturunan yang ke 9.  Betapa mirisnya hatinya ketika cerita itu selalu dikisahkan di antara orang Efraim. Oleh karena itu tidak heran, sejak kecil dia dididik oleh keluarganya untuk menjadi seorang prajurit, yang harus selalu sigap, siap berperang, siap menjadi pemimpin peperangan. Bisa-bisa sejak muda harus bisa menjadi anggota laskar prajurit, kalau bisa sejak muda langsung jadi pemimpin, tidak perlu menunggu orang tua atau kakek mati dulu. Kakek moyangnya, Efraim pernah berkabung berhari-hari lamanya, sampai-sampai semua saudara-saudaranya dari suku-suku lain datang menghibur.  Ini tidak boleh terjadi lagi. Tidak akan pernah boleh terjadi lagi, musnahnya sebuah keluarga, sebuah komunitas, sebuah kaum, sebuah suku, apalagi sebuah bangsa yang besar.

Kini Yosua bersikeras menangis di hadapan Tuhan, hancur hati. Alkitab tidak mengatakan itu. Tetapi itu dapat kita rasakan. Hati seorang keturunan Efraim. Hati seorang pahlawan dari suku Efraim yang mencintai bangsa ini. Yosua bersikeras tidak akan pernah meninggalkan kemah pertemuan ini sampai hati Tuhan luluh dan menyatakan kembali akan menyertai bangsa tegar tengkuk ini sampai ke garis akhir. Yosua bin Nun akan terus berdiam di kemah itu, tidak perduli Musa ada atau tidak.  Saat ini, dia juga punya agenda pribadi di hadapan Tuhan. Ini bukan soal menemani Tuan Musa atau tidak menemani. Ini bukan soal menunggu Tuan Musa sedang berdoa, tetapi Yosua memiliki agenda doa sendiri.  Di sinilah Yosua mengalami suatu titik di mana dia sudah tidak tahu lagi harus bagaimana menghadapi bangsa tegar tengkuk seperti ini, kecuali hanya dengan cara datang kepada Tuhan dan mencari wajah-Nya.

Dia bukan Musa. Dia tidak bertanggung jawab atas bangsa ini. Tetapi hatinya tertuju pada keselamatan bangsa ini. Dia menangis untuk bangsa ini. Hatinya hancur.

Tuhan memperhitungkan semuanya itu. Tuhan melihat hati Yosua, dan mulai menanamkan VISI-Nya kepada Yosua. Tuhan mulai menanamkan hati-Nya kepada Yosua.

Air mata Yosua di kemah pertemuan itu, air mata doa itu, adalah air mata Visi Tuhan atas bangsa Israel.

Yosua tidak tahu apa yang harus dia lakukan, dia hanyalah abdi Musa, dia tidak dapat berbuat apa-apa untuk bangsa itu, tetapi dia punya hati.

Pada perjumpaan dengan Tuhan itulah,

Tuhan menanamkan  VISI yang ditanamkan melalui NUN, ayahnya,

VISI yang digulirkan oleh Tuhan lewat pengalamannya berperang melawan Amalek,

HASRAT/ PASSION terdalam yang ditanamkan oleh Tuhan akan keselamatan bukan hanya suku Efraim saja, tetapi keselamatan atas sebuah bangsa,

Semuanya itu menjadi VISI YANG KUAT , manakala Yosua ada di hadirat TUHAN, Yosua terus diproses Tuhan sampai di tahun ke 40, Yosua didapati dipenuhi oleh roh.  Ada passion yang menggelora di dalam hati dan hidupnya, di saat dia mengalami Tuhan, menangkap hati Tuhan.

Keluaran 24: 12-13, Keluaran 33: 11. Dalam kedua peristiwa ini , kita menyimpulkan bawa Yosua bukanlah sekedar Abdi Musa biasa, melainkan dia adalah seorang abdi Musa yang juga memiliki kesukaan yang luar biasa akan hadirat Tuhan, dia tidak mau meninggalkan hadirat Tuhan, dia sangat rindu mendekat kepada Tuhan. Mungkin saja dia sangat ingin hidup akrab dengan Tuhan sebagaimana halnya Musa dekat dengan Tuhan. Dia memberanikan diri berada bersama-sama dengan Musa di gunung Sinai, yang mana tidak ada orang lain yang berani ikut bersama dengan Musa. Hadirat Tuhan yang seperti api yang menghanguskan tidak menjadikan Yosua ketakutan lantas kehilangan hasratnya untuk mendekat pada TUHAN.

Generasi Yosua adalah generasi yang sangat rindu hidup dekat dengan Tuhan, haus akan Tuhan dan selalu mencari perkenanan hati Tuhan, hatinya selalu melekat kepada TUHAN, sehingga memiliki kepekaan akan Destiny Tuhan dalam hidupnya. Generasi Yosua akhir zaman adalah generasi yang bisa menangkap isi hati Tuhan/ Visi Tuhan dengan persis sama seperti yang ditangkap oleh generasi sebelumnya/ seniornya dari Tuhan,  karena dia sendiri penuh dengan roh.

 

TANPA PERJUMPAAN DENGAN TUHAN;

Akan sangat sulit bagi kita menjadi pribadi yang setia. Karena orang yang menemukan VISI HIDUPNYA DI HADAPAN TUHAN pasti akan menjadi pribadi yang SETIA, karena dia tahu tujuan hidupnya.

Setia kepada pasangan, setia kepada keluarga, setia kepada pekerjaan, setia kepada pemimpin, setia memegang janji, setia berkorban, setia pada Tuhan, setiap ada pekerjaan pelayanan, setia berdoa, setia pada pencapaian VISI berikut semua proses untuk mencapainya.

Orang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan, memiliki VISI DALAM HIDUPNYA. VISI yang diberikan oleh Tuhan itulah yang membuat dia menjadi pribadi yang terus setia, dalam badai seperti apa pun juga.

SIAPAKAH yang akan memisahkan kita dari kasih KRISTUS? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya atau pedang? Roma 8:35

Orang yang terus menerus bergaul dengan Tuhan akan terus SETIA MEMEGANG VISI TUHAN

Dalam kurun waktu 40 tahun itulah, pada tahun ke 40 pada akhirnya dia didapati penuh Roh yaitu 40 tahun lamanya sejak  terjadi peristiwa dimana dia tidak mau meninggalkan kemah pertemuan itu. 

Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN:27:16 “Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, f  mengangkat atas umat ini seorang 27:17 yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala. g ” 27:18 Lalu TUHAN berfirman kepada Musa: “Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penuh roh 2 , h  letakkanlah tanganmu atasnya, i  27:19 suruhlah ia berdiri di depan imam Eleazar dan di depan segenap umat, lalu berikanlah kepadanya perintahmu j  di depan mata mereka k  itu 27:20 dan berilah dia sebagian dari kewibawaanmu, supaya segenap umat Israel mendengarkan dia. l  27:21 Ia harus berdiri di depan imam Eleazar, supaya Eleazar menanyakan m  keputusan Urim 3  n  bagi dia di hadapan TUHAN; atas titahnya mereka akan keluar dan atas titahnya mereka akan masuk, ia beserta semua orang Israel, segenap umat itu.”

Yosua harus penuh Roh, sebagai seorang Yosua pribadi di hadapan Tuhan. Jadi hidupnya langsung menyerap dari Tuhan sendiri, menangkap hati Tuhan, mengerti maunya Tuhan.  Itu adalah step dasar sebelum akhirnya penumpangan tangan dari pemimpin menjadi bermanfaat, karena pemimpin hanyalah sebagai alat dari Tuhan, sumber kita yang sebenarnya tetap TUHAN itu sendiri.

Ketika keduanya lengkap didapatkan, maka kebutuhan dasar yang harus dimiliki pengganti Musa, telah secara lengkap didapatkan oleh Yosua, yaitu jiwa kepemimpinan yang kuat, dan dilengkapi dengan hati seorang gembala.

SETIA MENJADI SEORANG ABDI SELAMA 40 TAHUN

Petunjuk waktu; Bangsa Israel telah tiga bulan keluar dari Mesir, Keluaran 19:1, masih sama, di GUNUNG SINAI

Yosua tercatat sebagai Abdi Musa, Keluaran 24:13, masih sama di GUNUNG SINAI.

Keluaran 40: 2, 17 Adalah petunjuk waktu berikutnya, yaitu di tahun ke DUA minus 15 hari, pada saat pendirian KEMAH SUCI.

Jadi Yosua menjadi Abdi Musa, lebih kurang sejak 3 bulan bangsa Israel keluar dari Mesir, atau bisa dikatakan PADA TAHUN PERTAMA, SAMPAI TAHUN KE 40 TAHUN, bisa disimpulkan Yosua menjadi abdi Musa adalah selama Lebih kurang 40 tahun. Sebuah rekor kurun waktu bekerja yang tidak bisa dibilang sebentar. EMPAT PULUH TAHUN !!

YOSUA 1: 1 Sesudah Musa , hamba Tuhan itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada YOSUA BIN NUN, ABDI MUSA ITU, demikian: “Hamba-Ku Musa telah mati, sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka. Kepada orang Israel itu.

Semua orang tahu, kalau Yosua adalah Abdi Musa, tetapi mengapa TUHAN menekankan hal ini. Bukannya cukup disebut saja begini; Sesudah Musa, hamba Tuhan itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun. ( titik).

Tetap diberi embel-embel YOSUA BIN NUN, ABDI MUSA ITU. Apa hebatnya pengalaman kerja sebagai seorang ABDI? Toh hanya seorang ABDI saja kan? Tidak lebih?

  • Pengganti Musa ternyata bukanlah Miryam. Dia seorang nabiah, seorang penari, seorang kakak Musa, namun bukan Miryam yang Tuhan pilih. Miryam telah mati.
  • Pengganti Musa juga ternyata bukan Imam Imam Harun adalah seorang imam, juru bicara Musa. Imam Harun telah mati di padang gurun.
  • Pengganti Musa juga ternyata bukan Hur adalah seorang kepercayaan Musa. Hur telah mati di padang gurun.
  • Pengganti Musa juga bukanlah Besaleel dan Aholiab, keduanya diberi roh keahlian yang luar biasa sehingga bisa membuat semua hal yang terkait dengan pembangunan kemah suci. Dua orang ini mati di padang gurun.
  • Pengganti Musa juga bukanlah anak kandung Musa, darah dagingnya. Gersom dan Eliezer mati di padang gurun.
  • Pengganti Musa bukanlah Imam Eleazar yang menggantikan Imam Harun, yang notabene adalah keponakan Musa sendiri. Imam Eleazar bin Harun masih ada hingga waktu penunjukan Yosua sebagai pengganti Musa tiba.
  • Pengganti Musa juga bukanlah Pinehas, anaknya Imam Eleazar atau cucu dari Imam Harun. Oleh karena tindakannyalah, tulah Baar-peor terhenti, murka Tuhan surut, Bilangan 25: 10-15.

Dan juga dia hebat dalam memimpin peperangan melawan orang Midian Bilangan 31:1-54. Pinehas bin Eleazar bin Harun masih ada hingga waktu penunjukan Yosua  sebagai pengganti Musa tiba.

  • Pengganti Musa juga bukan Kaleb bin Yefune, sahabatnya yang memiliki jiwa yang berbeda dari banyak orang, salah satu dari 2 pengintai bahkan dari jutaan orang yang boleh masuk ke tanah perjanjian bersama dengan angkatan yang kemudian.

Dia adalah seorang yang sangat beriman. Kata-katanya memancarkan bagaimana imannya kepada TUHAN. Kaleb masih ada hingga waktu penunjukan Yosua  sebagai pengganti Musa tiba.

Pengganti Musa justru adalah YOSUA, seorang ABDI MUSA.

Sebagai Abdi Musa, Yosua terbiasa melayani Musa, mungkin itu berupa :mengambilkan kazutnya Musa, mengambilkannya makan, air minum, mengambilkan manna, memasak, mencuci pakaiannya, membantu menyiapkan tasnya, membawakan catatan- catatannya.. dll.

Justru karena hal- hal yg tampaknya sepele inilah yang tertangani dgn baik, sehingga Musa dapat berkonsentrasi pada tugasnya yang tampaknya lebih penting.

 

Justru karena YOSUA telah setia mengabdi menjadi seorang abdi Musa, dia telah menyerap dari Musa, sebanyak mungkin. Walaupun jabatan hanyalah tidak lebih dari jongos, abdi, tetapi Yosua telah menyerap sebanyak mungkin dari Musa, karena Musa juga sama, dia adalah Abdi Allah.

Pada saat kita melakukan hal terkecil sekecil apa pun pada seseorang, sadar atau tidak kita sedang menyerap sebanyak mungkin dari orang itu.

Saat kita memberi secangkir air sejuk saja pada seorang murid Yesus,  kita akan mendapatkan upah. Saat kita menyambut nabi sebagai nabi/ sebagai utusan Tuhan, sebagai hamba Tuhan, sebagai agen Tuhan, sebagai orang benar, kita juga akan menerima upah orang benar.

Mari kita baca di Matius 10:41-42.

Apa sih upah orang benar? DOA YANG POWERFUL/ BERKUASA.  Doa orang benar bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya.

Dari Yosua kita belajar  untuk SETIA MELAYANI.

Mungkin kita tidak ada yang jadi ABDI MUSA seperti Yosua, tetapi mari kita belajar setia melayani. Melayani keluarga kita, melayani isteri/suami kita, melayani anak-anak kita, melayani pimpinan kita, melayani orang-orang yang kita temui, melayani di tempat kerja kita, melayani masyarakat, melayani pekerjaan Tuhan, melayani hamba-hamba Tuhan.

SETIA DALAM MELAYANI, apakah anda seorang Guru? Setialah melayani murid-murid anda. Apakah anda seorang Pedagang? Setialah melayani custumer anda. Apakah anda seorang menantu? Setialah melayani mertua anda. Apakah anda seorang dokter? Setialah melayani pasien anda.

Jangan berkecil hati kalau pekerjaan kita atau status kita di masyarakat sering dipandang sebelah mata. Misalnya kita Cuma pembantu rumah tangga, atau kita Cuma buruh tani, atau Cuma sebagai tukang becak, ibu rumah tangga, dll. Percayalah, bahwa kesetiaan kita selama ini diperhitungkan TUHAN. Karena Tuhan tidak pernah memandang muka. Dia melihat hati.

ANAK MUDA YANG JADI TELADAN DALAM KESETIAANNYA

KELUARAN 33:11

Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu.

Alkitab jelas jelas memberi garis bawah pada frase SEORANG YANG MASIH MUDA.

Kebiasaan anak muda adalah; tidak setia. Bisa jadi tidak setia pada pekerjaan, cepat pindah kerja, tidak setia kepada pasangan, cepat ganti pasangan, tidak setia pada pengembangan talenta, cepat bosan berlatih, tidak setia pada keluarga, gampang selingkuh, tidak setia pada pelayanan, tidak bertanggung jawab.

Akhirnya orang-orang yang lebih tua sering berkomentar, yeach maklumlah, dia itu masih muda banget.

Tetapi Alkitab justru mengatakan sebaliknya, justru anak mudalah yang harus jadi teladan, dan jangan diremehkan hanya gara-gara usianya yang muda. Justru masih muda, harus bisa jadi teladan dalam ; PERKATAAN, TINGKAH LAKU, KASIH, KESETIAAN, KESUCIAN. I Timotius 4;12

Kemudaannya tidak diisi dengan hura-hura. Kemudaannya tidak diisi dengan mengejar harta , jabatan bergengsi, ataupun nama besar. Kemudaannya diisi dengan ketaatannya pada Musa pemimpinnya, walaupun masih muda dia mau taat saat disuruh memimpin peperangan melawan orang Amalek, walaupun masih muda dia tidak menjadikan kemudaannya suatu penghalang untuk kehausan dan kelaparannya akan pengenalannya akan Pribadi Tuhan, yang sangat dahsyat dan mengagumkan itu.

Walaupun  di masa yang lalu dia telah sukses menjadi pemimpin peperangan melawan Amalek, ada hiruk pikuk pekik kemenangan dan tari-tarian, namun Yosua tidak keberatan saat dibawa Tuhan ke tempat yang sepi, hanya ada Musa, dirinya dan Tuhan di gunung Sinai itu. Tidak ada yang lain. Yosua pun tidak keberata saat dia menjadi seperti orang aneh, karena tidak mau meninggalkan kemah pertemuan itu, demi ikut berjuang memperjuangkan nasib bangsa Israel di hadapan Tuhan setelah peristiwa skandal anak lembu emas itu.

Walaupun anak muda cenderung tidak suka bergaul dengan orang yang lebih tua daripadanya ( Bayangkan saja usia Musa pada saat itu sekitar 80 tahun! Sedangkan usia Yosua saat itu kita estimasikan 20 tahun) , namun Yosua tidak menjadikan hubungannya dengan sesosok orang setua Musa sebagai hal yang dapat membuat dia malu pada teman-teman sebayanya, tetapi justru pada kemudaannya dan ketuaan Musa, dia dapat menyerap banyak hal dari Musa, sebanyak mungkin dari sang senior.

Yosua juga tidak keberatan saat dia jadi seperti orang aneh, saat melihat dirinya sendiri, si anak muda itu, duduk di dekat Kemah Pertemuan dan bahkan sendirian, karena Musa pun tidak ada di sana. Dia hanya berdua dengan Tuhan saja. Tampaknya dia jadi anak muda yang aneh, tidak seperti anak muda lainnya, mereka ada di kemah mereka masing-masing, sedangkan dirinya ada di kemah pertemuan yang jauh jaraknya dari  perkemahan bangsa Israel.

Tetapi bagi Yosua tidak masalah, dia menyukai keistimewaan ini. Dia adalah anak muda yang berbeda, karena dia mengabdi pada Musa dan juga kepada TUHAN. Dia tidak pernah merasakan hidupnya sia-sia dan tanpa harapan karena profesinya saat itu hanya sebagai seorang abdi.

Yosua tahu, bahwa selama dia dekat dengan TUHAN, maka bayangan –bayangan buruk tentang apa anggapan miring orang lain terhadap dirinya ataupun kekawatiran tentang masa depan, tidak sempat lewat dalam pikirannya, apalagi mengganggu, sama sekali tidak sempat. Sampai kapanpun dia tidak ingin melepaskan ‘ posisi’ sebagai abdi Musa seperti sekarang ini. Ini adalah posisi yang sangat strategis untuk terus nempel kepada Musa, sang senior  yang nempel kepada Tuhan.

Apa yang dibisikkan oleh Musa di telinganya atas perintah Tuhan, bahwa ingatan akan Amalek akan Tuhan hapuskan dari kolong langit ini..terus terngiang-ngiang di pikiran dan hatinya. Sepertinya Tuhan punya agenda dan rencana besar untuk hidupnya kelak.

SELALU MENJADI PRIBADI YANG

AVAILABLE/ TERSEDIA/ SIAP

Sebagai seorang ABDI MUSA, Yosua tidak selalu diharapkan selalu sibuk, melainkan dia terkadang dibutuhkan KETERSEDIAANNYA untuk selalu ada manakala dia dibutuhkan. Hanya sebagai seorang Abdi yang siap. Menunggu tuannya. Menunggu tanpa kepastian. Menunggu tanpa tugas apa pun, selain hanya sebagai seorang asisten yang bersiap manakala sewaktu-waktu dibutuhkan keberadaannya oleh seorang Musa yang usianya sudah 80 tahun lebih.

Yosua menunggu Musa. Kapan saja itu?

  1. Musa naik ke gunung Sinai. Di peristiwa inilah turun loh batu yang pertama. Kel 24: 13, 18, Kel 31:18, Keluaran 19: 1-3. Ulangan 9:18 selama 40 hari 40 malam. Musa ada di hadapan Tuhan, berpuasa 40 hari dan 40 malam. Yosua naik ke gunung Sinai itu bersama dengan Musa. Otomatis Yosua pun ikut berpuasa.

Besar kemungkinan Yosua tidak ikut mendengar percakapan antara Tuhan dengan Musa, karena saat turun dari Sinai itu, Yosua salah mengira suara orang Israel yang sedang pesta lembu emas, dikira Yosua sedang berperang, sedangkan Musa telah mendapat penjelasan dari Tuhan apa yang terjadi atas orang Israel di bawah gunung itu.

Namun Yosua berada di gunung yang sama, saat awan kemuliaan Tuhan turun, Kel 24: 15, api Tuhan turun, ayat 17.

  1. Musa mendirikan kemah pertemuan sementara, untuk memperjuangkan nasib bangsa Israel setelah peristiwa anak lembu emas. Musa berpuasa untuk yang kedua kalinya selama 40 hari 40 malam. Keluaran 33:7, Ulangan 9:18. Dikatakan dalam Alkitab, Yosua tidak meninggalkan kemah itu ( Keluaran 33:11) Besar kemungkinan Yosua ikut berpuasa sama seperti Musa, 40 hari 40 malam untuk kedua kalinya.
  2. Musa berpuasa lagi 40 hari 40 malam untuk menerima loh batu yang kedua. Keluaran 34: 1-3, 28. Ulangan 9: 8-9.Besar kemungkinan Yosua sebagai abdi Musa, ikut bersama Musa dalam peristiwa ini.
  3. Ketika terjadi skandal Kadesh Barnea, Ulangan 9: 22-29, Musa berdoa lagi 40 hari 40 malam. Kemungkina besar Yosua pun ikut dalam doa puasa ini.
  4. Sebelum menyerang Sihon dan Og, Musa berdoa lagi 40 hari dan 40 malam Ulangan 10: 10-11

Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan. Apa yang dapat kita pelajari dari seorang PETANI?

II Timotius 2:6 Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.

Seorang petani SABAR MENANTIKAN TUAIAN, dari apa yang telah secara setia dia taburkan dan usahakan . Menunggu dengan setia.

Terkadang hidup kita dibawa Tuhan seperti YOSUA. Kita bukan orang utama yang ada di panggung terdepan, kita hanya orang dibalik layar.

Saat Musa berdoa, tidak selalu nama Yosua dicatat sebagai abdi yang dengan setia menunggu, dengan setia menjadi pribadi yang tersedia/ available/siap kapan saja apabila dibutuhkan.

Namun pada saat itu Tuhan memperhitungkan kesetiaan Yosua sebagai orang dibalik layar yang selalu SETIA SEBAGAI ORANG YANG BERADA DI BALIK LAYAR.

Mungkin kita bukan pendeta yang berkotbah, tetapi kita orang yang mendoakan pendeta, kita seorang pendoa syafaat. Tidak ada orang yang tahu siapa kita, tidak ada orang yang tahu apa peran kita, tetapi ingatlah bahwa kesetiaan kita sebagai orang di balik layar, diperhitungkan oleh TUHAN.

Mungkin kita bukan si WL, kita hanya orang yang mempersiapkan syair lagu.

Mungkin kita bukan si Boss di perusahaan, kita hanya orang yang memastikan saat makan siang, si boss tidak kelaparan.

Mungkin kita bukan si aktor, hanya si pembuka dan penutup layar panggung.

Mungkin kita bukan si aktris, hanya sekedar mengedit hasil rekaman acting mereka.

Mungkin kita bukan si pak Gubenur, tapi hanya juru ketiknya saja. Tidak masalah, lakukan tugas di balik layar dengan SETIA, sama seperti teladan yang ditunjukkan oleh Yosua.

Terkadang Tuhan membawa kita , sepertinya seolah-olah apa yang sedang kita lakukan, tidak berarti apa-apa. 5 kali berdoa puasa bersama pemimpin 5 kali 40 hari = 200 hari. Dua ratus hari yang seolah-olah tidak menghasilkan apa-apa. Mungkin jika 200 hari itu melakukan pekerjaan lain, sudah banyak sekali yang bisa dicapai oleh YOSUA. Nah itu pemikiran manusiawi kita yang justru salah.

Sama seperti Yosua, hanya menunggu-menunggu dan menunggu Musa sedang berdoa. Sepertinya Yosua sedang masuk dalam pengangguran tak kentara. Namun sejatinya, tidak demikian.  Apa yang dilakukan Yosua membawa dampak tidak hanya pada Musa, tetapi juga pada Yosua itu sendiri. Betapa Yosua dapat mendalami bagaimana Musa dalam titik titik tertentu dalam kepemimpinannya, masuk ke ruang maha kudusNya Tuhan, dan di situlah Musa mendapatkan kekuatan baru, mendapatkan hikmat Tuhan, mendapatkan kerendahan hati, saat memimpin bangsa tegar tengkuk seperti itu. Di situlah Yosua mengerti kunci kekuatan dari sebuah kepemimpinan yang sejati, yaitu masuk dalam keintiman dengan TUHAN. Dari situlah kita bisa mengerti, mengapa Yosua bisa dipakai Tuhan secara luar biasa, selama hidupnya, bangsa Israel bisa tetap menyembah Allah Israel, dengan sebuah slogan hidup Yosua yang sangat terkenal:

Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN. Yosua 24: 15

Kalau saat ini Tuhan membawa hidup kita seperti sedang tidak melakukan apa-apa, melainkan Tuhan ingin kita melakukan kehendakNya, walaupun kehendakNya itu tidak seperti yang kita mau ataupun tidak  seperti yang pernah kita bayangkan, LAKUKANLAH DENGAN SETIA. Karena pada saat itu kita sedang ada di TABUNG PENYIMPANAN ANAK PANAH.  Akan ada waktunya dimana Tuhan melesatkan hidup kita, sebagai anak panah yang ditembakkan.

Yesaya 49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

Ketika kita ada dalam posisi DISEMBUNYIKAN rasanya sangat tidak enak. Tetapi percayalah, itu adalah masa-masa persiapan untuk suatu saat nanti DILESATKAN. Dan ketika anak panah yang sudah diruncingkan dan disembunyikan itu sudah saatnya dilesatkan, dia akan tajam, dia akan menuju sasaran secara akurat, dan dia akan tidak mengecewakan.

Empat puluh tahun selalu menjadi pribadi yang tersedia bagi Musa, sebelum pada akhirnya menjadi pribadi yang selalu tersedia bagi Tuhan untuk memimpin segenap umatNya memasuki Kanaan, merebut, menduduki dan mendiami Kanaan, tanah perjanjian itu.

Stop meremehkan 10 murid sekolah minggu kog hanya 10 orang, sepertinya saat mengajar kog tidak memberi dampak bagi ratusan murid.

Stop meremehkan 10 orang pelanggan, sepertinya kog Cuma 10 pelanggan, kapan toko ini bisa jadi besar.

Stop meremehkan apa pun juga. Tuhan punya waktuNya sendiri bagi kita

Pengkotbah 3: 7 ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;

Pada saat kita berbicara sepertinya adalah waktu yang paling baik, kita bisa mengaktualisasi diri kita, kita dapat mengekspresikan isi hati kita, kita dapat berkarya, kita dapat mengembangkan diri. Tetapi ingat, Firman Tuhan juga menggarisbawahi, ADA WAKTU UNTUK BERDIAM DIRI. Di saat itulah, Tuhan sedang men-charge hidup kita, masuk dalam masa SELA.

SETIA KEPADA PEMIMPIN

Sebenarnya apakah selama ini Musa itu adalah pemimpin yang sangat menyenangkan bagi seorang bernama YOSUA, apakah Musa itu adalah seorang pemimpin yang sangat ideal bagi YOSUA?

TIDAK JUGA.

MUSA LALAI MEMPERSIAPKAN YOSUA SEBAGAI PEMIMPIN

BILANGAN 33 adalah memuat tempat tempat persinggahan bangsa Israel, mungkin berasa membosankan membaca nama nama tempat terus, berangkat dari sini, berkemah di situ, dan itu itu terus narasinya.

Namun justru Bilangan 33 ini menguak rahasia seru !!

Dari tempat persinggahan ke 32 ( KADESH ) Bil 33:36, yaitu tempat matinya Miryam. Terjadi di TAHUN KE 3 BULAN PERTAMA SETELAH BANGSA ISRAEL MENINGGALKAN MESIR, menuju tempat persinggahan ke 38 ( DIBON GAD – Bil 33: 45, tepatnya di Sungai Zeret ( Bil 25:10-15, Ulangan 2:13, Bil 33:45, Bil 21:12) memakan waktu perjalanan 38 TAHUN, ini bisa dibuktikan pada Ulangan 2:14, Ulangan 2:16.

Jadi walaupun dalam pasal yang sama dibahas kematian Miryam dan Harun, namun jarak kematian mereka jauh. Miryam mati di tahun ke 3 bulan pertama. Sedangkan setelah 38 tahun kemudian sampailah mereka dari tempat persinggahan tempat matinya Miryam, menuju tempat meninggalnya Harun di gunung Hor , sebagai tempat persinggahan ke 33, dijelaskan Harun mati di tahun ke 40 bangsa Israel keluar dari Mesir. Jadi di tempat persinggahan ke 33 sampai persinggahan ke 42 ( SITIM) semuanya terjadi di tahun ke 40. Artinya setelah Harun mati, bangsa Israel masih terus berjalan dari tempat Gunung Hor terus sampai ke Sitim sebagai persinggahan terakhir, lalu kemudian kepemimpinan beralih ke Yosua

Kejatuhan Musa dan Harun dalam dosa Meriba, terjadi tidak lama setelah Miryam mati. Ini bisa dibuktikan dengan kata-kata sambung dalam ayat ayat sbb: Ulangan 1: 36-37 JUGA kepadaku..JUGA engkau…BALIKLAH , berangkatlah ke padang gurun, ke arah LAUT TEBERAU.

Jadi di Ulangan 1: 38 yang mengatakan bahwa Musa diperintahkan TUHAN untuk memberi semangat pada YOSUA, perintah itu datang di TAHUN KE TIGA, setelah Musa dan Harun jatuh dalam dosa di tahun ke tiga, namun Musa tidak melakukan hal itu, tidak memberi semangat pada YOSUA, jadi nanti Yosua baru dipersiapkan oleh Musa di tahun ke 40, setelah terbukti dari sensus ke dua, memang Yosua salah satu yang bisa bertahan disamping juga Kaleb, ada keterlambatan persiapan estafet obor kepemimpinan dari Musa ke Yosua selama 37 tahun.

Keterlambatan inilah yang menyebabkan YOSUA adalah pemimpin yang tidak cakap mempersiapkan pemimpin berikutnya, karena dia pun tidak pernah dipersiapkan secara matang oleh pemimpin di atasnya, alhasil saat dia meninggal, di kitab Hakim-hakim, tanpa adanya kepemimpinan, bangsa Israel jadi amburadul.

Bilangan 33 memang hanya mencatat tempat tempat persinggahan, namun sangat berarti untuk mengkuakkan rahasia ini. Oleh karena itu sebagai pemimpin jangan lalai mempersiapkan orang-orang muda agar mereka kelak jika sudah tua, bisa tahu bagaimana mempersiapkan ‘cucu’ generasi di bawah kita kelak.

Percayalah bahwa Firman Tuhan itu begitu kaya dengan rahasia, namun kita sering merasa bosan dengan nama-nama tempat, nama-nama orang, nama-nama jumlah angka-angka, dll.

Oleh karena itulah tidak terlalu mengherankan apabila di Yosua pasal 1 kita dapati Tuhan memberi semangat secara habis-habisan pada Yosua. Tuhan terus menekankan berulang-ulang pada Yosua untuk meneguhkan hati, menguatkan hati, jangan kecut hati, jangan tawar hati, dst.

MUSA LALAI MEMBERI PELATIHAN KEPADA YOSUA

Yosua menjadi orang yang ditunjuk MUSA memimpin peperangan melawan Amalek, dan oleh doa yang dinaikkan, mereka menang.

Yosua kemungkinan besar sangat terobsesi dengan peperangan, karena beberapa alasan sebagai berikut:

  • Kita lihat saja, Di Keluaran 17:8-10, Musa menunjuk Yosua untuk memimpin perang. Pada saat itu Yosua masih sangat muda, usianya diperkirakan masih 20 tahun. Mengapa Yosua terpilih, bukankah dia masih muda? Bisa jadi karena Yosua adalah seorang anak muda yang paling siap berperang dibandingkan dengan semua orang Israel lainnya.

Yosua seorang yang siap berperang.

  • Di kitab Keluaran 13:18 dituliskan
    • Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun melalui laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir
  • Itu artinya Bangsa Israel harus siap sedia berperang. Inilah yang dilakukan oleh Yosua, dia siap berperang, dia siap sedia, dia bersiap diri, dia bersiap hati, dia selalu berjaga, dia bahkan mungkin menantikan saatnya untuk berperang.
  • Kalimat pertama yang keluar dari bibir Yosua, yang dicatat oleh Alkitab , adalah kalimat seperti apa?

Keluaran 32:17

“Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan”

Ini adalah kalimat pertama dari bibir Yosua yang dicatat dalam Alkitab. Kalimat sok tahu dari seorang abdi Musa yang baru pertama kali melakukan tugasnya menemani Musa naik ke gunung Sinai dimana Musa mendapatkan loh hukum yang pertama. Loh hukum itu ditatah oleh tangan Tuhan sendiri dan ditulisi oleh jari Tuhan sendiri.  Bisa jadi Yosua melirik-lirik benda yang dipeluk oleh Musa itu. Yosua adalah satu-satunya saksi mata yang melihat dari dekat loh hukum pertama itu. Karena setelah mereka turun dari gunung Sinai itu, loh hukum itu pecah berkeping-keping.

Saat mendengar suara riuh rendah……..Yosua yang tidak tahu menahu apa yang sudah di’bocor’kan Tuhan/ diberikan kunci jawabannya oleh Tuhan pada Musa, mengira itu adalah suara SORAK PEPERANGAN.

Bisa jadi saat di atas gunung, yang dipikirkan Yosua adalah…dia tidak ingin terlewatkan sesaatpun bilamana ada peperangan yang dia tidak tahu/tidak hadir.

  • Bahkan saat bertemu dengan Panglima Balatentara Tuhan, Yosua pun bertanya “Kawankah engkau atau lawan?” Waaaauuuu….benar-benar obsesinya adalah untuk berperang!

 

Setelah peristiwa pengintaian, ada peperangan yang sama sekali diluar kehendak Tuhan, dan bangsa Israel kalah dalam peperangan itu. Bilangan 14:39-45. Itu adalah peperangan ke bagian Selatan. Tidak jelas siapa yang memimpin peperangan ini, yang jelas Musa menyampaikan Firman Tuhan bahwasannya mereka pasti kalah dalam peperangan itu, tetapi mereka tetap nekad dan benar-benar kalah.  Yosua tidak ikut-ikut dalam peperangan semacam ini. Dia benar-benar setia pada Musa dan tunduk kepada pemimpinnya, dia benar-benar ada di pihak Musa dan Firman-Nya. Walaupun dia bisa jadi terobsesi dengan peperangan, namun Yosua tidak nekad dan tidak membabi buta, dia bukan masuk dalam golongan orang-orang yang berperang dengan cara  nekad ngawur tanpa perintah Tuhan.

Setelah kalah dalam peperangan itu, tak lama setelah itu Musa dan Harun jatuh dalam dosa ( peristiwa air di Meriba), setelah itu Tuhan memberitahu Musa bahwa Yosua akan menjadi penggantinya, dan setelah Musa tahu hal itu ( NAMUN pada saat itu Yosua belum tahu) , ada 3 peperangan lagi , kita lihat siapa-siapa yang memimpin peperangan-peperangan itu ? sbb:

  • Peperangan melawan Raja Negeri Arad kemungkinan besar dipimpin langsung oleh Musa. Bilangan 21:1
  • Peperangan melawan Sihon dan Og dipimpin langsung oleh Musa, Bilangan 21:23
  • Setelah perhitungan laskar Israel yang kedua, terjadi pembalasan terhadap orang Midian, peperangan dipimpin oleh Pinehas anak dari Imam Eleazar. Bilangan 31.

Semestinya karena 3 peperangan ini terjadinya setelah Musa tahu bahwa kelak yang akan memimpin menggantikan dia adalah Yosua, mestinya Musa mulai melibatkan Yosua memimpin peperangan. Tapi yang terjadi adalah, Yosua hanya dilibatkan dalam urusan administrasi saja ( kala mengatur suku Ruben dan Gad itu- walaupun ini juga sebuah kepercayaan yang lebih besar yang diberikan Musa kepada Yosua yang selama ini hanya sebagai abdinya)

BAGI ORANG YANG SETIA KEPADA PEMIMPIN

TUHAN SANGGUP MENGADAKAN PERCEPATAN

Sepertinya Yosua kehilangan momentum 3 peperangan itu dalam kurun waktu 37 tahun, namun demikian Tuhan sanggup mengejarkan ketinggalan itu dengan menjumpai sendiri Yosua, dalam kehadiran-Nya sebagai Panglima Balatentara Tuhan, tepat sebelum serangan yang pertama ke kota Yerikho.

Tampaknya tiba-tiba tanpa latihan apa pun , Yosua langsung diperhadapkan dengan Yerikho, musuh yang luar biasa kuatnya, namun ternyata jauh-jauh hari, sejak sebelum 3 bulan genapnya usia perjalanan bangsa Israel meninggalkan Mesir, Tuhan sudah menekankan pada telinga Yosua, bahwa orang Amalek akan musnah dari muka bumi, terhapus dari sejarah. Ada persiapan yang sudah jauh hari dari Tuhan, dan pada debut pertama pun ada percepatan yang Tuhan berikan, dengan cara-Nya yang ajaib mendatangkan Panglima Balatentara Tuhan menjumpai Yosua. Di sinilah terjadi semacam percepatan ilahi/ percepatan yang dari Tuhan. Dari percepatan itu, langsung berhadapan dengan Yerikho, kota yang kuat dan pahlawan-pahlawannya gagah perkasa, dapat dirobohkan tembok tebalnya, dapat ditundukkan dan dikalahkan.

Tuhan tidak pernah kurang cara untuk membentuk, dan mempersiapkan Yosua. Kalau perlu Dia datang sendiri menjumpai dan menguatkan hatinya, memberi roh keberanian dan keperkasaan. Bahkan kita tahu bersama Panglima Balatentara Tuhan pun datang untuk memberi kekuatan kepada Yosua.

Yang Yosua perlu alami dalam perjumpaan itu adalah: (Yos 5: 13-15)

  • Melihatnya
  • Mengenali siapa dia
  • Sujud menyembah
  • Menanggalkan kasut

Terbukti hanya di Ai saja mereka pernah kalah, dan itu hanya sekali, dan itupun hanya gara-gara bangsa Israel tidak taat. Secara tegas Akhan mendapat hukuman sehingga semua rakyat menjadi jera. Namun dalam penyerangan berikutnya melawan Ai, Yosua dan bangsa Israel tetap menang. Dan dalam peperangan apa pun sesudah itu ,mereka selalu menang. Seberat apa pun musuh menyerang, sebanyak apa pun jumlah mereka, sedahsyat apa pun perlengkapan perang mereka, Yosua dan Israel tetap menang, karena yang berperang bagi mereka adalah Tuhan sendiri.

Saat kita berjumpa ‘Musa-musa’ dengan segudang daftar kelemahan mereka, dalam kepemimpinan mereka mungkin, dalam keteladanan mereka mungkin, dalam perkataan mereka mungkin, dalam pembatasan-pembatasan yang serasa mengekang talenta kita mungkin…yakinlah selama kita melekat pada Tuhan, menyembah Tuhan, kelemahan-kelemahan mereka bukan hal yang terlalu harus dibesar-besarkan, karena Tuhan bisa mengadakan percepatan secara supranatural dalam hidup kita.  Ampuni mereka, doakan mereka, dan dukung mereka, hormati dan taat pada mereka.

Generasi Yosua akhir zaman adalah generasi yang mungkin saja mengalami kelemahan dari pemimpin yang sebelumnya, karena sejatinya tidak ada pemimpin yang seratus persen sempurna,  mereka mungkin saja mengalami kelemahan dari generasi yang sebelumnya, namun selama mereka menyembah kepada Tuhan, dan mau melepaskan hak mereka di hadapan Tuhan, maka Tuhan sendiri yang akan menyempurnakan persiapan apa-apa saja yang masih kurang di dalam dirinya, melalui sebuah percepatan ilahi dan cara-cara-Nya yang supranatural.

PADA AKHIR HIDUP MUSA, MUSA AKHIRNYA MENUMPANGKAN TANGAN PADA YOSUA

Dalam Ulangan 34 dicatat dalam ayat 9 sbb:

Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan , sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.

Yang dibutuhkan oleh Yosua untuk memimpin bangsa Israel adalah diintisarikan dalam dua hal ini saja : yaitu urapan roh kebijaksanaan dan juga kewibawaan ilahi.

Keduanya telah diberikan Tuhan pada Yosua lewat penumpangan tangan Musa kepadanya. NAMUN PROSES sampai pada penumpangan tangan ini tidaklah semudah yang dibayangkan.

Namun ketika kita SETIA KEPADA PEMIMPIN DENGAN MODEL SEPERTI APA PUN JUGA, TUHAN MEMPERHITUNGKAN KESETIAAN KITA ITU. DIA SANGGUP MEMBUAT BERBAGAI CARA UNTUK MENGGENAPKAN APA YANG PEMIMPIN KITA TIDAK BISA BERIKAN PADA KITA.

Ibrani 13:17

Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa KEUNTUNGAN bagimu.

 

TETAP SETIA  DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER LEWAT PEMIMPIN

Peristiwa dimana Yosua mendapat teguran keras dari Musa adalah terjadi pada Bilangan 11:28-29, yang terjadi setelah lewat dari 2 tahun lebih 35 hari – Bilangan 10: 11-petunjuk waktu yang dituliskan pada peristiwa mereka meninggalkan gunung Sinai ( lihat tabel PEMETAAN EXODUS)

Pada waktu itu, terjadi pengurapan 70 tua-tua Israel,

Bilangan 11:28

Pada suatu peristiwa, Musa menyampaikan Firman Tuhan kepada bangsa Israel. Lalu Musa mengumpulkan 70 orang tua-tua bangsa Israel dan menyuruh mereka berdiri di sekeliling kemah. Kemah di sini, adalah Kemah Tabernakel Musa/ Kemah suci yang telah ditahbiskan, bukan kemah sementara yang didirikan Musa yang pernah kita bahas di pembahasan sebelumnya – Keluaran 33)

Lalu turunlah Tuhan dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagaian dari Roh yang hinggap pada Musa, dan ditaruh-Nya di atas ketujuh puluh tua-tua itu, lalu mereka kepenuhan seperti nabi.

Anehnya ada 2 orang yang namanya tercatat tetapi mereka tidak hadir ke kemah, mereka ikut kepenuhan seperti nabi di tempat perkemahan bangsa Israel, mereka bernama Eldad dan Medad.

Lalu berlarilah seorang  muda memberitahukan kepada Musa,

“Eldad dan Medad kepenuhan seperti nabi di tempat perkemahan.”

Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa

“Tuanku Musa, cegahlah mereka !”

Tetapi Musa berkata kepadanya:

“Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi  nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka !”

Sikap-sikap buruk yang mendasari sikap hati Yosua itu seperti sikap: sok eksklusif, bertindak otoliter, digerakkan oleh iri hati, sok berpantas diri, lancang, dan memiliki konsep kepemimpinan yang keliru, menjadi suatu warning buat Yosua, suatu peringatan yang penting mengingat sejarah suku Efraim pernah hampir punah gara-gara perampasan ternak yang dilakukan oleh anak cucu Efraim terjadap ternak orang-orang Gat. Apa saja yang melatar belakangi perampasan jika tidak berputar di sekitar iri hari, kurang bersyukur, kekasaran, keluar dari batas kebenaran, keluar dari batas menghargai hak orang lain.  Sejarah buruk masa lalu ini tidak perlu terjadi lagi. Yosua perlu belajar banyak.

 

 

Perhatikanlah: pada kalimat berikut:

Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa

Justru karena masih muda, maka Tuhan perlu berurusan secara pribadi kepada anak muda yang satu ini.  Kemudaan bukan alasan untuk hidup hura-hura, bergelimangan lumpur dosa, dan menjadi generasi yang selalu minta dimaklumi bila ada kelemahan di sana –sini. Anak muda justru harus dibentuk, diproses, ditegur, didisiplin, diarahkan, diluruskan, sehingga bisa bangkit menjadi generasi yang memberi teladan dalam kesucian, perkataan, tingkah laku dlsb

 

6 hal ini menjadi proses pembentukan  Yosua sebagai seorang yang dipersiapkan Tuhan kepada hal –hal yang lebih keren di hari mendatang. Dan Yosua mau dibentuk, bisa dibuktikan pada kitab Yosua, dalam sepanjang sejarah kepemimpinan Yosua, karakter-karakter buruk ini sudah tidak terlihat lagi jejaknya. Itulah sebabnya ayat ini  ( Bilangan 11:28) bisa terlihat aneh di mata kita, karena berbeda sekali karakternya dengan Yosua yang kita kenal, yang sering kita baca ‘hanya’ dari kitab Yosua, manakala dia bertumbuh semakin matang, dan mengikis sanga-sanga yang tidak berguna dalam hidupnya. Tak heran saat membaca pembahasan Bilangan 11: 28 ini dahi kita seakan berkernyit..’Masa Yosua seperti itu ya..??’

.

Generasi Yosua akhir zaman adalah generasi yang mau dibentuk karakternya oleh Tuhan menjadi seperti yang Tuhan mau.  Generasi yang mau dibentuk oleh Tuhan lewat tangan pemimpinnya, generasi yang mau ditegur.

 

Apakah kita TETAP MAU SETIA, manakala Tuhan membentuk karakter kita? Meluruskan hidup kita? Menegur kita? Memangkas sifat buruk kita?

Ataukah sebaliknya kita memilih untuk stop ikut Tuhan, stop mendengarkan arahan pemimpin?

SETIA BERTEKUN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS

Salah satu karakter Yosua yang berikutnya adalah: tangguh dan bertahan, tetap stabil

  1. Yos 11:18 Lama Yosua melakukan perang melawan semua raja itu.
  2. Waktu yang tidak sebentar, butuh stamina, ketahanan, kestabilan, tidak boleh bosan, tidak boleh mudah menyerah, harus selalu menjaga kesehatan, dan terus bergaul karib dengan Tuhan. Stamina saat awal masuk sampai dia meninggal tetap dijaga terus
  3. Yosua mati di usia 110 tahun. Pada saat Yosua pasal 14/pembagian tanah Kanaan, usia Kaleb adalah 85 tahun, itu artinya kalau Kaleb jadi pengintai di usia 40 tahun, sedangkan peristiwa pengintaian itu terjadi di tahun kedua, berarti Kaleb keluar dari Mesir pada usia 38 tahun, maka 40 tahun kemudian, usianya 78 tahun pada saat memasuki tanah Kanaan, sedangkan pembagian Kanaan baru terjadi diusianya yang ke 85 tahun, itu artinya peperangan sampai pada Yos pasal 14 itu telah berlangsung selama 7 tahun. ( 78 ke 85) Tujuh tahun berperang terus menerus bukan suatu kurun waktu/durasi yang sebentar.

Generasi Yosua akhir zaman adalah generasi yang tangguh, bertahan, dan tetap stabil dalam stamina rohani, jiwani maupun fisik. Menjaga kesehatan rohani, jiwani dan jasmani

  1. Salah satu karakter Yosua yang berikutnya adalah dia adalah seseorang yang gigih, tak kenal lelah

Hal tersebut nampak pada ayat-ayat sbb:

Yos 10:29 Kemudian Yosua dengan seluruh Israel berjalan terus

Yos 10:31 Kemudian Yosua dengan seluruh Israel berjalan terus

Yos 10: 34 Kemudian Yosua dengan seluruh Israel berjalan terus

Yos 10:35 Kemudian Yosua dengan seluruh Israel bergerak maju

Yos 10:38 Kemudian Yosua dengan seluruh Israel kembali ke Debir, lalu berperang melawannya.

Yos 10:40 tidak seorangpun yang dibiarkannya lolos ( kalimat semacam ini masih banyak lagi di ayat-ayat lainnya)

Generasi Yosua akhir zaman adalah generasi yang gigih dan tidak mengenal lelah dalam meraih apa saja kesempatan positif yang Tuhan bukakan di hadapannya untuk mencapai tujuan ilahi dalam hidupnya.

SETIA KEPADA SAHABAT/ REKAN SEJAWAT

Salah satu karakter Yosua yang lainnya adalah: setia kepada sahabatnya.

Yos 14: 13

Kaleb adalah rekan daripada Yosua. Saat bertahun-tahun yang lalu , yaitu 45 tahun yang lalu. Perhitungan ini didapat dari usia Kaleb saat itu 85 tahun Dikurangi usia Kaleb saat jadi pengintai 40 tahun. 85-40 = 45) Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun, menjadi pengintai bersama-sama mengintai tanah Kanaan.

Dalam waktu 38 tahun ( dari peristiwa 12 pengintai,  sampai bangsa Israel memasuki tahun ke 40, perhitungan laskar Israel yang kedua), 2 orang ini, Yosua dan Kaleb selalu kompak untuk tidak ikut dalam banyak peristiwa pemberontakan, persungutan, perzinahan Baal Peor dll.

Bisa jadi mereka saling menguatkan satu sama lain. Dan sinergi itu didapat mereka berdua sejak mereka berdua menjadi pengintai, roh mereka sama, iman mereka sama. Alkitab memang tidak mencatatnya, namun bagaimana mungkin mereka tetap bisa mempertahankan iman mereka di tengah-tengah lingkungan  orang Israel yang selalu mengomel, memberontak pada Tuhan, dan mudah jatuh dalam dosa, bila tidak ada komunitas di mana mereka saling menguatkan satu sama lain?

Akhirnya di tahun ke 40, setelah jatuh keputusan Urim buat Yosua jadi pemimpin berikutnya

Tidak tercatat di sini dimana Kaleb iri kepadanya.

Kaleb tetap dukung kepemimpinan Yosua, meskipun dia diperkirakan usianya lebih tua dari Yosua

Maka berikutnya  Yosua diberi kepercayaan oleh Tuhan , bersama-sama dengan Kaleb ikut menentukan pembagian tanah bagi orang Kanaan ( kelak). Musa yang menyampaikan maksud Tuhan ini. Bil 34: 16-28

Kini Yosua dan Kaleb masuk dalam tim yang sama, bekerja sama. Yosua tidak pernah berusaha menyingkirkan Kaleb dari tim ini.

Tidak pernah tercatat terjadi perkelahian antara Yosua dan Kaleb, mereka saling menghargai satu sama lain. Bertahun-tahun lamanya , sampai akhirnya Yosua memberkati Kaleb manakala terjadi Kaleb meminta Hebron.

Persahabatan yang awet.

SETIA MENEPATI JANJINYA

Salah satu karakter Yosua yang berikutnya adalah dia seorang yang konsisten terhadap keputusannya, tepat pada janjinya.

Yosua seorang yang tepat janji

  1. Yosua tepat janji kepada orang Gibeon. Orang Gibeon adalah orang penduduk asli yang menipu Yosua dan mengatakan bahwa mereka dari negeri jauh. Yosua sudah terlanjur mengikat janji pada orang Gibeon, dan mereka akhirnya dijadikan tukang-tukang yang melayani mereka. Pada saat orang Gibeon mendapat serangan, dan mereka meminta bantuan Yosua, Yosua tetap konsisten membela mereka. Yos 10:4. Berbeda dengan di zaman Saul, Saul melakukan hutang darah dengan orang-orang Gibeon ini, sehingga mengakibatkan kepalaran di Israel pada zaman Daud, dan kelaparan itu surut , ketika hutang darah itu diselesaikan dengan kematian 7 nyawa dari keluarga Saul atas permintaan orang Gibeon. II Sam 21:1-9
  2. Yosua menepati apa yang menjadi permintaan Kaleb Yos 14:6, karena hal itu sudah dinubuatkan oleh Musa.
  3. Yosua menepati janji 2 pengintai yang diutusnya untuk menyelematkan Rahab dan keluarganya, Yos 6:22,25

 

HADIAH BAGI ORANG YANG MAU SETIA

ADALAH MENDAPATKAN KEPERCAYAAN/

PROMOSI YANG LEBIH BESAR LAGI DARI TUHAN

Bilangan 32: 28 Musa memberi perintah khusus kepada Imam Eleazar dan kepada Yosua bin Nun mengenai bani Gad dan bani Ruben.

Pada masa itu, bangsa Israel telah berada pada tempat persinggahan terakhir di zaman kepemimpinan Musa, mereka sudah berada di tepi sungai Yordan, yaitu di dekat Yerikho. Mereka berkemah di tepi sungai Yordan ( Bilangan 33-49- petunjuk tempat)

Bani Ruben dan bangi Gad ternaknya banyak, bahkan sangat banyak sekali, mereka sangat tertarik pada tempat tiu, yaitu tanah Yaezer dan tanah Gilead, karena tempat itu baik untuk peternakan. Tetapi pada saat itu bangsa Israel belum merebut daerah di seberang sungai Yordan ,di tanah Kanaan, sama sekali belum.

PROMOSI PROMOSI DALAM HIDUP YOSUA

  • Saat dia setia menjadi abdi Musa, mengurusi hal-hal pribadi Musa,
  • Tuhan memberi kepercayaan sebagai pengintai mewakili sukunya, suku Efraim,
  • dan kini setelah Yosua terus setia pada hal yang Tuhan percayakan kepadanya, dia dipromosi lebih lagi untuk diperintah oleh Musa menangani kasus penting.

Ini bukan kasus main-main, kalau sampai bani Ruben dan Gad tidak ikut berperang , tidak mau ikut maju merebut tanah kanaan di seberang sungai Yordan, dan enak-enakkan di tanah yang mereka minta di sebelah Timur sungai Yordan ini…dikawatirkan umat Israel lainnya enggan maju berperang, enggan menyeberang sungai Yordan.

  • Pada puncaknya Yosua pun dipercaya memimpin bangsa Israel memasuki dan menduduki Kanaan, tanah perjanjian itu.

 

 

Diterbitkan oleh Susan Grace Hadazah Sumilat Widiono S.MG. HP.081946262599

Saya sangat bersyukur bisa berbagi rhema dengan anda semua. Kunjungi Kanal YouTube BERBAGI RHEMA

Tinggalkan komentar