Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Terjadi Turbulensi, Percayakan pada Pilot Anda...

Kompas.com - 25/07/2016, 17:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Turbulensi atau goncangan adalah hal yang wajar terjadi dalam dunia penerbangan. Turbulensi terjadi ketika terjadi perubahan kecepatan aliran udara di sekitar pesawat. Bisa jadi karena gangguan cuaca, bisa juga karena gangguan mesin.

"Selain cuaca, turbulensi bisa juga terjadi karena gangguan mesin. Namun biasanya tak berapa lama, mesinnya kembali hidup dan turbulensi berakhir," tutur Chappy Hakim, pengamat penerbangan yang pada 2002-2005 menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara kepada KompasTravel, Senin (25/7/2016).

Meski begitu, turbulensi karena gangguan mesin sangat jarang terjadi. Mayoritas penyebab turbulensi adalah weather phenomena, yang sudah diantisipasi bahkan sebelum pesawat berangkat.

Cara terbaik menghadapi turbulensi adalah tetap tenang dan percayakan pada pilot Anda. Turbulensi yang Anda alami di pesawat sudah diprediksi oleh pilot bahkan sebelum pesawat mengudara.

Sebelum berangkat, pilot selalu membuat flight plan. Mereka melihat weather forecast dari satelit yang detail dan tingkat akurasi tinggi," papar Chappy.

Sebelum berangkat, pilot sudah memprediksi di bagian mana pesawat akan kena turbulensi. Dia juga sudah menentukan rute, ketinggian, dan spot mana saja yang harus dihindari.

"Saat pesawat mengudara pun, pilot selalu siaga melihat weather radar. Prediksi dari weather radar cukup jauh jaraknya, sehingga pilot juga bisa memilih jalur mana yang turbulensinya paling rendah," tutur Chappy.

Ketua Tim Nasional Evaluasi Keselamatan Keamanan Transportasi 2007 itu mengatakan, ada tiga jenis turbulensi yang bisa dilihat dari weather radar.

"Pertama adalah turbulensi rendah, warnanya hijau. Turbulensi medium warnanya kuning. Terakhir, turbulensi parah warnanya merah," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan Assiva Husman, pilot WNI yang pernah menjadi Captain pilot pesawat Qatar Airways untuk penerbangan rute internasional jarak jauh. Dalam e-mail kepada Kompas.com beberapa waktu lalu ia mengatkan, persiapan pra-penerbangan mencakup seluruh aspek baik teknikal dan non-teknikal.

Ada dua laporan penting terkait turbulensi yang bisa dicermati. Pertama adalah laporan arah dan kecepatan angin di setiap segmen ketinggian jelajah tertentu.

"Kedua adalah laporan perkiran SIGMET atau Synoptic Chart yang menggambarkan jenis-jenis cuaca yang bisa kita temui. Seperti di area awan, area yang bisa terjadi turbulensi, dan lokasi Jet Stream," papar Assiva. 

Sepanjang penerbangan, salah satu tugas pilot adalah memastikan para penumpang selalu mengenakan sabuk pengaman.

"Safety belt adalah langkah antisipatif paling pertama. Oleh karena itu jika pilot meminta penumpang untuk mengenakan sabuk pengaman, harus dituruti. Dia sudah melihat akan ada turbulensi dalam waktu dekat," tambah Chappy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com