Genjot Riset, Banyak Profesor Luar Negeri Diboyong ke RI

Menristek Muhammad Nasir
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Jokowi Diminta Buka Moratorium TKI
- Pemerintah terus berupaya membangun benteng pertahanan saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dibuka nanti. Melalui jalur Kementerian Ristek dan Dikti, diharapkan dapat meratakan hasil riset para ilmuwan lokal, sehingga mampu bersaing dengan ilmuwan mancanegera ketika MEA digelar.

MEA Jangan Jadi Momok Pengusaha

"Untuk percepatan penelitian di Indonesia, saya akan mencoba mengundang para profesor luar negeri," ujar Menteri Ristek dan Dikti, M. Nasir usai melakukan kunjungan kerja ke peternakan sapi di Desa Cibodas, Kecamatan Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 27 Maret 2015.
TNI-Polri Siap Kawal Pembangunan di Era MEA


Nasir menambahkan, profesor tersebut tidak akan "dimanfaatkan" oleh ilmuwan saja, melainkan para mahasiswa yang ingin memasyarakatkan hasil risetnya itu.


"Profesor tersebut akan membimbing mahasiswa doktoral dan dia melakukan riset bersama dengan mahasiswanya," ujar dia.


Dengan cara tersebut, diharapkan riset dari ilmuwan dan mahasiswa akan tersebar merata di seluruh Indonesia. Khusus untuk mahasiswa, disampaikan Nasir, kementeriannya sudah mengalokasikan 30 persen dari anggaran Perguruan Tinggi Negeri.


"Saya alokasikan 30 persen dari PTN, kalau setahun Rp4,5 triliun, maka 30 persennya itu sekitar Rp1,6 triliun untuk tahun ini. Itu angka yang cukup besar," tuturnya.


Dalam pembinaan riset mahasiswa ini, Nasir mengakui sudah menerapkannya di beberapa universitas, di antaranya Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Brawijaya.


Ilmuwan di luar negeri

Selain itu, pemerintah, disampaikan Nasir, ingin segera menarik kembali para ilmuwan yang ada di luar negeri. Untuk membawa pulang para ilmuwan tersebut ke Tanah Air, pemerintah telah menyiapkan anggaran khusus untuk mereka.


Namun, untuk anggaran itu, Nasir masih belum bisa membeberkan berapa nominal anggaran yang disiapkan bagi ilmuwan di luar negeri ini.


"Kami sudah bicara dengan Kementerian Keuangan untuk ini, mencoba menarik mereka kembali ke Indonesia lagi. Kami akan berikan fasilitas yang sesuai," imbuh Nasir. (art)


![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya