Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Nun Tetap Percayakan Dua Anaknya Sekolah di Kesatuan Bangsa School

Kompas.com - 29/07/2016, 19:59 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Budayawan Emha Ainun Najib atau dikenal dengan Cak Nun tetap memercayakan pendidikan kedua anaknya di Kesatuan Bangsa School Yogyakarta.

Kesatuan Bangsa School merupakan salah satu sekolah yang disebut oleh Kedutaan Besar Turki di Indonesia berkaitan dengan Organisasi Teroris Fethullah (FETO), yang dituding sebagai kelompok kudeta di Turki.

(Baca juga Sekolah Kesatuan Bangsa Yogyakarta Tidak Ada Hubungannya dengan Turki)

"Dua yang sudah sekolah di sini, ini mau tiga," ujar Cak Nun saat ditemui di Kesatuan Bangsa School Yogyakarta, Jalan Wates KM 10, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Jumat (29/7/2016).

Cak Nun yakin bahwa pemerintah Indonesia pasti mengetahui kegiatan-kegiatan yang berpotensi terorisme, membahayakan kedaulatan negara atau membahayakan kemanusiaan di dalam negeri.

Ia juga yakin bahwa pemerintah akan mengecek segala informasi, termasuk informasi bahwa sekolah tersebut berkaitan dengan kelompok kudeta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Suami Novia Kolopaking itu juga percaya bahwa tidak ada unsur-unsur terkait terorisme maupun kudeta di sekolah tersebut.

"Di mana orang bikin teror? Capek-capek bikin gedung kayak gini, urusan sama ribuan orangtua murid, terus setiap hari siang malam menjaga anak-anak, itu untuk terorisme yang kayak apa?" ujarnya.

Ia juga berpendapat bahwa sekolah tersebut memiliki prestasi sangat luar biasa karena melahirkan banyak pemenang olimpiade sains.

Di sekolah itu, kata Cak Nun, para siswa tidak dimarahi, tetapi didorong untuk menjadi penemu dalam bidang ilmu dan teknologi.

"Saya percaya secara kependidikan, secara budaya aman, keamanan pikiran anak saya, keamanan fisik. Saya mempelajari, ini anak saya jadi tidak boleh main-main dan saya percaya," kata dia.

"Anak-anak baik, tidak diculik orang, tidak main Pokemon, di sini tidak tawuran. Pikiran anak-anak di sini bersih, yang diobrolkan itu ilmu pengetahuan," kata Cak Nun.

Cak Nun menilai bahwa tudingan Kedubes Turki tidak benar dan tidak berdasar. Karena itu, ia tetap percaya bahwa sekolah tersebut dapat memberikan terbaik untuk anak-anaknya.

Di tempat yang sama, Novia Kolopaking juga menyatakan memercayakan pendidikan anak-anaknya di Kesatuan Bangsa School Yogyakarta karena metode pendidikannya matang.

Menurut Novia, guru di sekolah itu tidak memarahi siswa, termasuk ketika siswa terlambat mengerjakan tugas.

"Menurut saya ini luar biasa. Bayangan saya guru ini akan bilang makanya jangan ngobrol terus, tapi ternyata justru meminta maaf sambil membenahi baju dan kerah siswa itu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com