Merasa dihalangi, polisi pengawal mobil pengantin tampar pemotor
Merdeka.com - Di samping tugasnya menjaga kelancaran lalu lintas, polisi juga dapat membantu pengawalan bagi warga yang membutuhkan. Sayangnya, tugas sampingan ini terkadang tidak dilakukan dengan baik, malah bersikap arogan terhadap pengendara-pengendara lainnya.
Dikutip dari akun Facebook Nurhasan Ashari, Selasa (24/11), polisi yang sedang ditugaskan mengawal iringan mobil pengantin malah bersikap kasar terhadap pengendara motor. Alasannya, pengendara tersebut dianggap menghalangi jalan. Aksi arogan itu terjadi di Jalan Urip Sumoharjo, Surabaya.
"Sangat disayangkan, oknum polri berlaku kasar mengakibatkan pengendara sepeda motor dengan nopol L4754 KO terjatuh. Dari pengakuan korban dan masyarakat yang menyaksikan, oknum polri yang mengendarai sepeda motor dalam mengawal mobil pengantin, tiba-tiba menampar korban yang dianggap menghalangi jalan, akibatnya pengendara jatuh dan terseret motornya sejauh 10 meter," tulis Nurhasan.
Tamparan yang diberikan polisi terhadap pria tersebut membuatnya celaka. Pengendara motor tersebut mengalami luka lecet di bagian kakinya sehingga tak bisa melanjutkan perjalanan untuk sementara.
"Karena itu, kepada pihak polisi, segera memperhatikan hal bodohnya dilakukan oknum itu, dan segera melakukan pendekatan kepada korban," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibatnya mobil yang berada di lajur satu terpaksa berhenti sesaat.
Baca SelengkapnyaSalah satu dari mobil itu ada yang kaca belakangnya sampai pecah.
Baca SelengkapnyaPolisi menyampaikan, tidak ada larangan mudik menggunakan sepeda motor. Namun, sebaiknya dihindari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saksi warga dan pelaku N karena mengalami luka-luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Husada.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi juga masih mendalami pelaku konvoi sekaligus mememastikan mobil terbakar terkena petasan.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPemudik juga bisa menitipkan rumah kosongnya kepada polisi agar terus dipantau selama mudik
Baca SelengkapnyaWarga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca Selengkapnya